Keganjilan Perilaku Korban Ledakan Pabrik Kembang Api

Keganjilan tersebut, membuat Effendy semakin yakin bahwa Aldi menjadi korban tewas ledakan pabrik kembang api.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 30 Okt 2017, 16:42 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2017, 16:42 WIB
Gudang Mercon Meledak di Tangerang
Sejumlah petugas mengevakuasi korban ledakan pabrik kembang api di Komplek Pergudangan 99, Jalan Raya Salembaran, Cengklong, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten (26/10). (AFP Photo/Demy Sanjaya)

Liputan6.com, Jakarta - Effendy mondar-mandir menyambangi posko antemortem korban ledakan pabrik mercon di Tangerang, di Rumah Sakit Bhayangkara Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Pria 47 tahun itu menduga anaknya jadi korban tewas akibat ledakan gudang kembang api di Kecamatan Kosambi, Tangerang, Banten, 27 Oktober lalu itu.

Effendy baru dapat kabar ledakan maut itu melalui radio pada Jumat 27 Oktober sore. Dia khawatir mengingat sang anak bekerja di tempat itu.

"Dia bilang sudah dua tahun kerja di situ," tutur Effendy di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (30/10/2017).

Dari tempat tinggalnya di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, Effendy mulai mengenang putranya yang bernama Aldi Pramuji itu. Ada perubahan sikap yang tidak biasa pada sang anak.

Keganjilan tersebut, membuat Effendy semakin yakin, Aldi menjadi korban tewas ledakan pabrik kembang api.

"Biasanya kalau telepon minta uang, tapi beda. Dia malah minta kirim nomor rekening. Mau ngirim uang," kenang Effendy.

Effendy yakin, obrolan pada Senin 23 Oktober 2017 itu menjadi kenangan terakhir bersama buah hatinya yang berusia 20 tahun.

Ia pun bergegas menuju RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk mencari kabar keberadaan sang anak.

Pukul 03.00 WIB, Effendy sampai di Jakarta. Untuk sementara, dia tinggal di kediaman saudaranya agar lebih mudah mendatangi RS Polri.

Kini, Effendi tinggal menunggu hasil dari pencocokan data postmortem jenazah Aldi dengan antemortem yang dibawanya seperti sample DNA, dokumen Kartu Keluarga (KK), dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

"Sudah beres, disuruh tunggu aja," tandas orangtua korban ledakan pabrik mercon itu.

 

Jenazah Sulit Dikenali

Tim DVI Polri masih mengidentifikasi 48 kantong jenazah korban meninggal akibat ledakan dan kebakaran pabrik kembang api di Kosambi, Tangerang, Banten, 27 Oktober lalu.

Polisi kesulitan mengenali jenazah korban tewas karena luka bakar. Ledakan maut itu juga membuat lebih dari 40 karyawan pabrik mecon itu terluka, dan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Polisi telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus ledakan dan kebakaran gudang mecon ini, yakni pemilik pabrik, penanggung jawab operasional pabrik, dan pegawai las. Polisi menduga penyebab ledakan akibat percikan api dari las.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya