Menhub Bagi Tips Hadapi Kritik Warganet di Emtek Goes to Campus

Resep itu bukan sekadar teori bagi Budi Karya. Ia sudah menerapkan dan membuktikan.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 31 Okt 2017, 20:54 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2017, 20:54 WIB
Helmi Affandi/Liputan6.com
Menhub Budi Karya di acara Emtek Goes to Campus

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya membagikan resep menghadapi kritik dari netizen atau warganet kepada peserta Emtek Goes to Campus (EGTC) 2017 di Grha Sabha Pramana UGM, Yogyakarta.

"Saya punya resep, kalau ada kritik, kuping panas cukup lima menit. Setelah itu diresapi dicarikan solusi dan masalah selesai," ujar Budi Karya, Selasa (31/10/2017).

Resep itu bukan sekadar teori bagi Budi Karya. Ia sudah menerapkan dan membuktikan bahwa cercaan bisa menjadi ujian untuk meningkatkan daya saing.

Dia menuturkan, dunia penerbangan di Indonesia kerap sekali menjadi sorotan warganet. Kesalahan teknis dalam satu sampai dua jam sudah viral. Tidak jarang, komentar dan cacian dari warganet ditujukan kepada dirinya selaku Menhub.

"Dan selama itu kami memperbaiki pelayanan, saat ini Bandara Soekarno Harta naik peringkat dunia dari rangking 63 langsung menjadi 43," ucap Budi Karya.

Saksikan vidio pilihan di bawah ini:

Dampak Positif

Budi Karya mengakui sedikit gagap teknologi (gaptek) jika dibandingkan dengan generasi milenial yang canggih memanfaatkan teknologi.

Meskipun demikian, ia juga merasakan dampak dari teknologi yang membantu pekerjaannya. Kemacetan saat arus mudik, misalnya, bisa dipantau dalam satu ruangan. Laporan dari masyarakat juga langsung diterima dalam sekejap.

Ia juga berpesan kepada mahasiswa yang merupakan warganet, bahwa komunikasi tidak boleh ditinggalkan sekalipun teknologi sudah maju.

"Kita semua boleh pintar, tetapi kalau komunikasi nol ya percuma," tutur Budi Karya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya