Polisi Masih Dalami Kasus Penangkapan WNI di Filipina

WNI bernama Muhammad Ilham Saputra diamankan karena diduga ada keterkaitan dengan kelompok teroris militan Maute, Filipina.

oleh Arya Prakasa diperbarui 03 Nov 2017, 19:16 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2017, 19:16 WIB
kadiv humas
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto. (Liputan6.com/Aditya Prakasa)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi masih mendalami penangkapan warga negara Indonesia (WNI) oleh otoritas Filipina. Saat ini, WNI bernama Muhammad Ilham Saputra ditahan karena diduga ada keterkaitan dengan kelompok teroris militan Maute, Filipina.

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto, mengaku telah menerima informasi tersebut. Namun, dia belum dapat menjelaskan lebih lanjut mengenai penangkapan Ilham.

"Saya mendapatkan informasi dari Densus 88, bahwa itu masih didalami," kata Setyo di Markas Polda Jawa Barat, Kota Bandung, Jumat (3/11/2017).

Menurut dia, pihaknya juga masih mendalami dugaan keterkaitan Ilham dengan jaringan teroris di Filipina maupun Indonesia. Termasuk cara Ilham masuk ke wilayah itu dan tentang aktivitasnya.

"Kita masih dalami, karena yang bersangkutan belum ada keterkaitannya dengan jaringan-jaringan yang ada di Indonesia. Tapi kita akan tetap dalami karena kemungkinan bisa jadi namanya (Ilham) di sini tidak sama dengan di sana. Tetapi yang jelas WNI sudah ditangkap otoritas Filipina," ucap Setyo.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Buron

Sebelumnya, Ilham termasuk dalam 32 daftar buronan otoritas Filipina. Mayoritas dari mereka adalah warga negara Filipina dan empat lainnya berkewarganegaraan Indonesia.

Sebanyak 36 orang itu diduga kuat terlibat dalam penyerbuan kelompok militan Maute ke Kota Marawi, Filipina.

Setelah pemberlakuan darurat militer, Filipina memukul mundur dan kembali menguasai Kota Marawi. Akibatnya, kelompok teroris Maute melarikan diri dari Kota Marawi untuk menghindari pasukan militer Filipina.

Mereka pun memilih melarikan diri ke hutan atau provinsi lain di Filipina. Sementara empat WNI diduga masuk kembali ke Indonesia melalui jalur ilegal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya