Polisi: Muda-mudi yang Diarak Telanjang Alami Trauma Berat

Keduanya, kata Sabilul, tidak menyangka bila warga akan setega itu. Padahal, tidak ada bukti keduanya bertindak asusila.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 14 Nov 2017, 15:22 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2017, 15:22 WIB
Ilustrasi Penganiayaan (2)
Ilustrasi Penganiayaan

Liputan6.com, Tengerang - Setelah penggerebekan dan penganiayaan di Sukamulya, Cikupa, Kabupaten Tangerang, muda-mudi berinisal R dan M masih trauma. Keduanya akan didampingi psikiater untuk menghilangkan rasa trauma.

"Awal ada kabar tentang video itu di media sosial. Kita langsung datangi keduanya di TKP. Langsung kita lakukan pemeriksaan dan keduanya membenarkan adanya peristiwa tersebut," ujar Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif, Selasa (14/11/2017).

Kedua korban pun langsung dilindungi lantaran mengalami trauma berat. Keduanya, kata Sabilul, tidak menyangka bila warga akan setega itu, padahal tidak ada bukti keduanya bertindak asusila.

Sabilul mengatakan, sesudah peristiwa itu, keduanya langsung divisum di rumah sakit. Benar saja, ada memar dan lebam di beberapa bagian tubuh keduanya akibat penganiayaan oleh warga.

Keduanya pun mengaku bersyukur polisi mau menindaklanjuti kasus ini. Padahal sebelumnya, keduanya merasa malu untuk keluar rumah lantaran video tersebut sudah tersebar luas di media sosial.


Diarak dalam Keadaan Telanjang

Video yang direkam melalui telepon seluler tersebut menjadi viral setelah diunggah seseorang ke media sosial. Dalam video berdurasi 53 detik tersebut, warga menelanjangi kedua pasangan itu hingga hampir tak berbusana.

Tampak seorang wanita di video tersebut menangis histeris. Namun, itu tak lantas menghentikan aksi warga yang main hakim sendiri itu. Warga juga memukuli seorang pria usai ditelanjangi.

Dalam tayangan, banyak yang mengabadikan peristiwa itu melalui kamera telepon genggam. Mereka menunjukkan kegeraman atas kelakuan kedua pasangan itu dengan perkataan yang tak sepantasnya.

"Coba ulangi lagi adegannya!" ujar salah seorang warga.

Tanpa ampun, keduanya diarak dari rumah kontrakannya ke kediaman Ketua RW setempat di tengah suasana malam. Kemudian tak lama mereka diminta menepi di depan bangunan kayu.

Si wanita berteriak histeris. Sebab, warga memaksanya membuka baju. Perbedaan kekuatan fisik mereka akhirnya membuat perempuan itu berhasil ditelanjangi.

"Jangan kasar-kasar atuh," suara perempuan yang ikut menonton terdengar.

Saksikan video di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya