Sandiaga Mengaku Pernah Lihat Pengemis Dijemput Fortuner

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengaku pernah menemukan pengemis serupa, saat dia lari di kawasan Senayan.

oleh Ika Defianti diperbarui 14 Nov 2017, 23:01 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2017, 23:01 WIB
Sandiaga Uno
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku tidak mengetahui ada pengemis berpenghasilan tinggi di Ibu Kota. Anies bahkan terkejut, saat disebutkan nominal uang yang ditemukan pada pengemis itu saat dirazia.

"Iya toh, boleh juga itu," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2017).

Mendengar hal ini, Anies pun ingin memastikan kembali pendapatan pengemis tersebut, sebelum memberikan komentar.

"Saya enggak mau asal komentar aja, saya lihat dulu kasusnya, kita panggil Dinas Sosial nanti," ujar dia.

Di lokasi yang sama, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyatakan, pengemis yang berpenghasilan tinggi itu merupakan bentuk eksploitasi rasa iba ke orang lain.

"Berarti mengeksplotasi rasa iba orang. Menurut saya perlu pembinaan untuk mencari nafkah tentu yang lebih terhormat, daripada mendorong mereka terus meminta-minta," ujar Sandi.

Sandiaga pun mengaku pernah menemukan pengemis serupa, saat dia lari di kawasan Senayan.

"Saya juga pernah ngasih uang itu, terus saya tunggu pas lagi lari. Di pojokan itu dijemput mobil (Toyota) Fortuner. Jadi saya pernah lihat dengan mata kepala sendiri," jelas Sandiaga.

 

Pengemis Tajir

Sebelumnya, Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat merazia penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) atau pengemis. Dalam razia kali ini, petugas mengamankan seorang pengemis yang membawa emas dan uang hampir Rp 23 juta.

Pengemis itu ditemukan saat sedang mengemis di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Kramat Sentiong, Jakarta Pusat, Minggu 12 November 2017. Uang tersebut diduga berasal dari hasil mengemis.

"Uang kertasnya itu Rp 22 juta sekian, terus ada uang recehnya jadi hampir Rp 23 juta. Sedangkan emasnya itu dibungkus, tidak dipakai karena dia kan sedang mengemis," kata Kepala Suku Dinas Jakarta Pusat, Susana Budi Susilowati, Senin 13 November 2017.

Susana mengatakan, pengemis itu diketahui bernama Sri dan berumur 43 tahun. Sri sempat berontak saat hendak diamankan oleh petugas Dinas Sosial Jakarta Pusat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya