Kapolri: KKB Papua yang Kabur Bersenjata, Operasi Ditingkatkan

Tito mengaku siap melakukan operasi lanjutan untuk mengejar sejumlah anggota KKB yang melarikan diri.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 19 Nov 2017, 20:14 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2017, 20:14 WIB
Kapolri Tito Karnavian RDPU dengan Komisi III DPR
Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengapresiasi operasi gabungan yang dilakukan TNI-Polri yang berhasil membebaskan sandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Tembagapura, Papua.

"Itu adalah operasi yang sukses," kata Tito di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan, Minggu (19/11/2017).

Tito mengaku siap melakukan operasi lanjutan untuk mengejar sejumlah anggota KKB yang melarikan diri.

"Saya dan Panglima TNI sepakat, operasi kita lanjutkan untuk melakukan pengejaran," kata dia.

Menurut dia, sejumlah anggota KKB yang meloloskan diri itu diketahui membawa senjata api. Hal tersebut jelas sangat berbahaya dan dikhawatirkan kembali melakukan aksi teror. 

"Mereka ini hanya beberapa orang yang kemarin kena operasi, yang lainnya masih melarikan diri dengan senjata, artinya masih ada potensi ancaman," ucap mantan Kapolda Papua itu.

Tito menegaskan, operasi pengejaran ini, akan dilakukan dengan lebih masif. Karena itu (pengejaran), tim gabungan yang saat ini ada akan gencar melakukan pengejaran.

"Enggak boleh kendor, justru harus makin kencang mengejarnya. Kami sudah sepakat sama panglima TNI," Tito Karnavian menandaskan. 

Dapat Kenaikan Pangkat

Sebanyak 57 prajurit TNI yang bertugas di Papua mendapatkan kenaikan pangkat. Keputusan itu diberikan setelah mereka sukses membebaskan dan mengevakuasi sandera dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

"Menetapkan, memutuskan, memberikan kenaikan pangkat luar biasa operasi militer selain perang, satu tingkat lebih tinggi," ujar pembaca keputusan kenaikan pangkat di Timika, Papua, Minggu (19/11/2016).

Sementara, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menuturkan, ada 62 personel TNI yang terlibat dalam pembebasan sandera di Papua. Namun. lima perwira TNI yang memimpin operasi gabungan pembebasan sandera di Tembagapura, Timika, Papua, menolak kenaikan pangkat.

"Lima perwira diwakilkan komandan upacara menyampaikan bahwa keberhasilan adalah milik anak buah, kegagalan adalah tanggung jawab perwira. Sehingga secara halus, mereka menolak untuk menerima kenaikan pangkat," kata Jenderal Gatot di lokasi yang sama.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya