Liputan6.com, Cirebon - Kaum millenial menjadi satu generasi yang dianggap berpotensi menjadi penentu kemenangan Pilkada Jawa Barat tahun 2018 mendatang.
Berkembangnya era digital, tidak membuat para politisi mampu menarik perhatian kaum milenial dalam ajang pemilu tersebut. Pakar komunikasi politik, Dimas Oki Nugroho mengatakan tantangan untuk meraup suara di basis kaum millenial dianggap tidak begitu mudah.
"Kaum millenial memang menentukan untuk kemenangan Pilgub Jawa Barat," kegiatan Diskusi Politik bertema 'Meneropong Jabar Dalam Pantura' di kafe Saun Perjuangan Kota Cirebon, Sabtu 18 November 2017.
Advertisement
Menurut dia, Pilgub Jawa Barat dianggap belum memiliki calon yang potensial. Seperti Ridwan Kamil, lanjut dia, sosok yang memiliki elektabilitas tinggi dinilai belum memiliki potensi menang di Pilgub Jawa Barat.
Calon gubernur Jawa Barat, ujar dia, harus mampu memenangkan empat daerah yang dianggap basis kaum millenial di Jawa Barat. Yakni Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok dan Kota Bandung yang merupakan daerah basis kaum millenial.
Jika calon gubernur mampu merebut suara di empat daerah tersebut maka besar kemungkinan akan memenangkan Pilgub Jawa Barat.
"Ridwan Kamil memang aktif di media sosial tapi belum tentu mampu meraup suara dari empat daerah itu yang menjadi tolak ukur generasi millenial," kata Dimas pada
Dimas menambahkan, jika Ridwan Kamil mampu meraup empat daerah generasi millenial itu, daerah lain diluar empat daerah itu juga harus mampu meraih suara.
"Pertanyaanya kalau dia mampu lalu bagaimana dengan daerah lainya, itu juga menentukan," sambung dia.
Tak Laku Isu SARA
Dimas mencontohkan pada Pilgub Jabar tahun 2013 lalu. Saat itu Ahmad Heryawan mampu meraup suara di empat daerah generasi millenial.
Hingga akhirnya Ahmad Heryawan memenangi Pilgub Jabar. Disela obrolan bersama Liputan6.com, Dimas menyebutkan, potensi Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar, dua nama yang juga santer dikabarkan meramaikan Pilgub Jabar.
"Deddy Mizwar sedikit susah karena bukan asli Jawa Barat. Sementara Dedi Mulyadi, berkaca pada Irianto MS Syafiyuddin (Yance) hanya menang di Kabupaten Bekasi saja dan hasilnya kalah," tutur dia.
Sementara itu, pengamat politik Jabar, Nuruzzaman mengatakan isu SARA tidak akan laku pada Pilgub Jabar. Berbeda dengan Pilgub DKI Jakarta, isu SARA kental digulirkan sebab ada salah satu calon yang merupakan nonmuslim.
Dia menjelaskan, sejauh ini seluruh bakal calon Gubernur maupun wakil Gubernur Jawa Barat merupakan muslim.
"Seluruh peserta Pilgub dipastikan muslim semua," kata Nuruzzaman.
Advertisement