Liputan6.com, Jakarta - Kegiatan belajar mengajar para siswa terganggu akibat atap bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 02 di Desa Cimandala, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, ambruk. Peristiwa atap ruang kelas 3 ambruk terjadi pada Jumat 18 November malam, saat hujan deras mengguyur wilayah Bogor.
"Karena kelasnya ambruk, siswa terpaksa harus belajar bergiliran," kata Kepala Sekolah SDN Ciluar 02 BD. Betty F, Selasa (21/11/2017).
Tak hanya itu, dua ruangan untuk kegiatan belajar mengajar siswa kelas 2A dan 2B, juga kini kondisinya nyaris ambruk. Tak mau ambil risiko, pihak sekolah akhirnya mengosongkan dua ruang kelas tersebut.
Advertisement
"Takut merembet dan ambruk lagi, jadi lebih baik dikosongin," kata dia.
Kini, siswa kelas 3, 2A, dan 2B terpaksa mengikuti kegiatan belajar mengajar secara bergiliran di ruang kelas I. "Sebetulnya belajar siswa jadi terganggu karena 1 ruangan dipakai 3 kelas," ungkap Betty.
Beberapa bulan sebelum kejadian, pihak sekolah telah memprediksi sewaktu-waktu atap bangunan sekolah tersebut bakal ambruk, karena kondisinya sudah keropos.
"Memang atapnya sudah melengkung. Kalau hujan deras saya suka was-was, takut tiba-tiba ambruk," tutur Betty.
Namun karena kekurangan ruang kelas, pihak sekolah tidak punya pilihan lain untuk tetap menggunakan ruang kelas tersebut sebagai tempat kegiatan belajar mengajar siswanya.
Pengamatan Liputan6.com, ruang kelas 3 rusak berantakan. Material atap bangunan atap itu masih dibiarkan berserakan.
Sebuah lemari yang berisi buku-buku pelajaran pun dibiarkan kehujanan dan kepanasan di dalam ruang kelas tersebut. Beberapa kursi dan meja yang rusak akibat tertimpa puing berupa genting dan kayu juga dibiarkan teronggok.
"Memang sengaja. Kata orang Dinas Pendidikan jangan diapa-apain dulu. Biarin saja," kata Betty.
Pihak sekolah mengaku sudah mendapat tanggapan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, bahwa akan mendapat bantuan renovasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun ini.