Posisi Setya Novanto di DPR dan Partai Golkar Digoyang

Desakan mengganti Setya Novanto melalui Munaslub terus menguat demi menyelamatkan citra partai.

oleh Sunariyah diperbarui 22 Nov 2017, 04:39 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2017, 04:39 WIB

Fokus, Jakarta - Setelah lebih dari empat jam di ruang penyidik, Ketua DPR Setya Novanto kembali ke Rutan KPK, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa petang. Penyidik gagal memeriksa Setnov karena alasan sakit. Namun tidak dijelaskan secara rinci kondisi kesehatan Setya Novanto.

Seperti ditayangkan Fokus Malam Indosiar, Rabu (21/11/2017), sedianya Setya Novanto diperiksa sebagai tersangka kasus E-KTP untuk kedua kalinya. Selain itu, Setya Novanto juga diperiksa ditlantas Polda Metro Jaya terkait kasus kecelakaan mobil yang ditumpanginya di kawasan Permata Hijau.

Penahanan menggoyang posisi Setya Novanto sebagai ketua DPR RI. Mahkamah Kehormatan DPR yang dijadwalkan menggelar rapat dengan seluruh pimpinan fraksi urung dilakukan hari ini karena sebagian fraksi tidak hadir.

Meski demikian, MKD menggangap pergantian Setya Novanto bisa lebih cepat di luar mekanisme biasa, jika seluruh  pimpinan fraksi sepakat mengganti Setya Novanto. Sementara DPP Partai Golkar dipimpin Ketua Harian Nurdin Halid dan Sekjen Idrus Marhan menggelar rapat pleno di kawasan Slipi, Jakarta Barat.

Setya Novanto sendiri telah mendelegasi tugasnya kepada Idrus Marhan selaku Plt Ketua Umum. Namun, desakan mengganti Setya Novanto melalui Munaslub terus menguat di internal partai demi menyelamatkan citra partai.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya