Gempa di Gunung Agung Terus Terjadi Sesudah Meletus

PVMBG mengatakan, meski ada tremor yang terjadi terus menerus, hal itu tak perlu dikhawatirkan. Sebab, amplitudo tremornya masih kecil.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 23 Nov 2017, 09:07 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2017, 09:07 WIB
Kondisi Terbaru Gunung Agung
Pemandangan Gunung Agung yang terpantau dari kecamatan Kubu di Karangasem, Bali, Rabu (22/11). Aktivitas Gunung Agung kini mereda, tak ada lagi semburan asap pekat dan jugan abu vulkanik yang sempat dirasakan oleh warga. (SONNY TUMBELAKA/AFP)

Liputan6.com, Karangasem - Aktivitas Gunung Agung di Karangasem, Bali, terus aktif sesudah letusan pada 22 November kemarin. Kini, tremor atau getaran terus terjadi.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani mengatakan, meski ada tremor yang terjadi terus-menerus, hal itu tak perlu dikhawatirkan. Pasalnya, amplitudo tremornya masih kecil.

"Memang ada tremor, tapi amplitudonya sangat kecil," ucap Kasbani saat ditemui di Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu, 22 November 2017 malam.

Meski demikian, kata Kasbani, Gunung Agung masih berstatus Siaga. "Ini kan kecil amplitudo. Kita lihat perkembangannya. Masih status siaga," jelas Kasbani.

Kasbani pun meminta warga di radius 6,5 km dari Gunung Agung untuk segera mengungsi.

"Jangan masuk ke daerah 6,5 km sampai 7 km. Jangan masuk artinya jangan ada yang ke situ. Kami terus pantau," ucap Kasbani.

 

Meletus Hari Ini?

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) ‎memprediksi Gunung Agung akan kembali meletus. Letusan tipe freatik itu diprediksi akan terjadi pada Kamis, 23 November 2017.

‎"Kemungkinan besok akan ada semacam letusan freatik lagi seperti letusan pada tanggal 21 lalu," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG, I Gede Suantika, di Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu (22/11/2017).

Menurut dia, prediksi akan terjadinya lagi letusan freatik didasarkan pada aktivitas gunung setinggi 3.142 Mdpl yang terekam pada Rabu kemarin. Tremor menerus secara intensif terekam mengguncang Gunung Agung.

Tremor menerus itu, jelasnya, bisa dijadikan pertanda akan terjadinya letusan freatik.‎‎ "Itu mengacu kepada tremor menerus seperti ini ya. Salah satu ciri, mungkin ada letusan freatik," ujar Suantika.

Hanya saja, Suantika belum mengetahui apakah letusan freatik itu akan diikuti dengan letusan magmatik Gunung Agung atau tidak. "Nah, itu yang kita belum tahu," ucapnya.‎

Saksikan video di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya