PVMBG ‎Prediksi Gunung Agung Kembali Meletus Kamis Besok

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) ‎memprediksi Gunung Agung akan kembali meletus.

oleh Dewi Divianta diperbarui 22 Nov 2017, 23:08 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2017, 23:08 WIB
Kondisi Terbaru Gunung Agung
Pemandangan Gunung Agung terlihat dari kecamatan Kubu di Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu (22/11). Pasca meletus, Gunung Agung terus mengeluarkan asap kawah bertekanan lemah hingga sedang berwarna putih dan kelabu. (SONNY TUMBELAKA/AFP)

Liputan6.com, Bali - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) ‎memprediksi Gunung Agung akan kembali meletus. Letusan tipe freatik itu diprediksi akan terjadi pada Kamis 23 November.

‎"Kemungkinan besok akan ada semacam letusan freatik lagi seperti letusan pada tanggal 21 lalu," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG, I Gede Suantika di Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu (22/11/2017).

Menurut dia, prediksi akan terjadinya lagi letusan freatik didasarkan pada aktivitas gunung setinggi 3.142 mdpl yang terekam pada hari ini. Tremor menerus secara intensif terekam mengguncang Gunung Agung.

Tremor menerus itu, jelasnya, bisa dijadikan pertanda akan terjadinya letusan freatik.‎‎ "Itu mengacu kepada tremor menerus seperti ini ya. Salah satu ciri, mungkin ada letusan fretik," ujar Suantika.

Hanya saja, Suantika belum mengetahui apakah letusan freatik itu akan diikuti dengan letusan magmatik Gunung Agung atau tidak. "Nah, itu yang kita belum tahu," ucapnya.‎

Gunung Siaga III

Untuk gempa vulkanik dangkal sebanyak 2 kali dengan amplitudo 3-6 mm, Durasi 8-12 detik. Vulkanik dalam‎ 1 kali dengan amplitudo 4 mm, S-P 1 detik durasi 7 detik. Tektonik lokal 1 kali dengan amplitudo 24 mm, S-P 7 detik durasi 74 detik. Tektonik jauh‎ 1 kali dengan amplitudo 4 mm, S-P 16 detik durasi 43 detik.

Saat ini Gunung Agung masih berada pada level III (siaga). PVMBG merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki,pengunjung, wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya.

Wilayah itu berada di dalam area kawah Gunung Agung dan seluruh area dalam radius 6 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung serta ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timur laut dan Tenggara-Selatan-Barat Daya sejauh 7,5 kilometer.

Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual atau terbaru.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya