Liputan6.com, Karangasem - Gunung Agung kembali meletus, Minggu pagi tadi. Data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebut, abu vulkanik Gunung Agung sudah mencapai ketinggian 2.500 sampai 3.000 meter atau lebih tinggi dari letusan sebelumnya, 21 November 2017.
Kondisi Gunung Agung saat ini membuat warga cemas. Selain mengungsikan diri, sejumlah warga juga memindahkan hewan ternaknya. Salah satunya di posko pengungsian hewan ternak di Besakih, Karangasem.
Salah satu penjaga posko pengungsian hewan Wayan Suba mengatakan, total kurang lebih ada 286 sapi dan kerbau yang sudah dipindahkan. Jumlah ini dipresdiksi bisa bertambah lagi.
Advertisement
"Baru dinomori sekitar 286. Bisa lebih. Bisa sampai 400 ekor di sini," ucap Wayan di lokasi, Rabu (26/11/2017).
Dia menuturkan, posko penitipan hewan Gunung Agung, tidak hanya satu titik. Pasalnya, tidak akan muat jika untuk seluruh hewan di desa sekitar Besakih.
"Ini salah satu posko saja. Ada banyak. Kalau di sini semuanya enggak muat," jelas Wayan.
Saksikan vidio pilihan di bawah ini:
Abu Vulkanik Terbang ke Lombok
Abu vulkanik Gunung Agung juga sudah mengarah ke Lombok, Nusa Tenggara Barat. Hal ini membuat warga panik. Mereka pun melarang anggota keluarga untuk keluar rumah bila tidak ada keperluan yang sangat mendesak.
"Informasinya kami dengar debunya mengarah ke sini (Lombok). Jadi, sementara kami khawatir berpergian. Anak dan istri saya juga saya larang ke mana-mana," ujar Samsul Qomar, Warga Pemenang, Lombok Utara, Minggu (26/11/2017).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Muhammad Rum membenarkan bahwa debu letusan Gunung Agung sudah mulai mengarah ke Lombok.
Dia mengatakan, ketinggian sebaran debu vulkanik pada pukul 06.20 Wita diprediksi mencapai sekitar 3.000 hingga 4.000 meter dari puncak Gunung Agung. Pergerakan semburan menuju ke arah tenggara dengan kecepatan 18 Kilometer (km) per jam.
Advertisement