Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengaku telah bertemu dengan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul pada Selasa malam, 28 November 2017. Diketahui, hingga saat ini PAN belum mengajukan nama calon untuk maju di Pilkada Jatim 2018.
"Gus Ipul menyampaikan pokok-pokok pikiran. Nah kami itu kan ada kesepakatan dengan Gerindra yang belum menentukan, lalu PKS dan PAN," ujar pria yang karib disapa Zulhas di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (29/11/2017).
Baca Juga
Oleh karena itu, dia mengaku apa yang disampaikan oleh Gus Ipul dan Khofifah Indarparawansa sebagai calon gubernur terkuat di Pilkada Jatim 2018 ini akan dibicarakan.
Advertisement
"Karena itu apa yang disampaikan Gus Ipul, Ibu Khofifah, dalam dua hari ke depan akan kita bahas bertiga (PAN, PKS, dan Gerindra)," ucap Zulhas.
Terkait dengan adanya kemungkinan untuk membuat poros baru, Zulhas menegaskan tidak ada yang tidak mungkin. "Ya bisa aja (poros baru), kan enggak sendiri, nanti dibicarakan dulu," ujar dia.
Meski begitu, Zulhas yang juga Ketua MPR itu mengaku sulit untuk mencari tandingan bagi Gus Ipul dan Khofifah, karena dua orang tersebut merupakan calon terkuat.
"Poros baru mungkin saja, tapi sulit. Enggak ada yang berani tuh lawan dua-duanya, nyerah semua. Ada si anu takut, ada si ini enggak berani. Jadi kemungkinan antara dua itu di Pilkada Jatim 2018. Kalau enggak Khofifah mungkin Saiful," tegas Zulhas.
OTT KPK di Jambi
Sementara itu, menanggapi aksi OTT yang dilakukan KPK di wilayah Jambi dan menangkap sejumlah politisi lokal, Zulhas menyatakan bakal bersikap tegas jika kadernya tersangkut kasus korupsi.
"Kalau ada kader PAN, pecat," ujar dia.
Dia mengatakan, kalau sistem politik seperti sekarang, seharusnya KPK bisa memanggil orang tersebut tanpa harus melakukan OTT.
"Saya mengatakan, kalau sistem politik kita masih begini ya enggak usah OTT. Semua panggil, pasti ada salahnya. Gimana orang mau jadi bupati berapa habis? Gaji bupati Rp 6,6 juta," tegas Zulhas.
Selasa sore kemarin sekitar pukul 16.00 WIB, salah satu pejabat yakni Asisten III Pemprov Jambi, Syaifuddin tampak digiring ke Mapolda Jambi.
Sejumlah barang dan berkas sampai alat penghitung uang yang diduga sebagai barang bukti ikut dibawa petugas. Sementara satu orang lagi belum diketahui identitasnya karena menutup rapat wajahnya menggunakan masker. Namun diduga, orang tersebut adalah salah satu anggota DPRD Provinsi Jambi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement