Fokus, Semarang - Semakin hari popularitas pasar tradisional semakin menurun. Kondisi yang kotor dan harus berdesak-desakan, menjadi alasan umum untuk malas berbelanja ke pasar tradisional. Peluang inilah yang disambut Muhammad Fu'ad Hasbi dan ketiga rekannya dari Semarang, Jawa Tengah untuk menciptakan aplikasi telepon pintar bernama Tumbas. In.
Seperti ditayangkan Fokus Pagi Indosiar, Sabtu (2/12/2017), bermula dari pesan singkat, Fuad dan ketiga rekannya membangun aplikasi ini dengan modal yang tidak besar. Sejak diluncurkan pada April 2017, Tumbas In telah menjalin mitra dengan 50 pedagang pasar di Kota Semarang, salah satunya adalah Desi.
Baca Juga
Keberadaan aplikasi ini turut membuka lapangan kerja baru dan menambah pemasukan bagi kurir dan shopper. Melalui aplikasi ini, pembeli memilih barang belanjaannya sesuai harga pasar yang berlaku. Belanjaan yang sudah dibeli dari dua pasar tradisional di Kota Semarang, akan dikemas rapi sebelum diantarkan kepada pembeli.
Advertisement
Hingga kini, Tumbas In telah diunduh dan digunakan oleh lebih dari 4.000 orang. Meski saat ini baru melayani Kota Semarang, pemuda 22 tahun ini berharap Tumbas In segera menjangkau kota-kota lain dan tentunya membuka lapangan kerja baru.