Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengatakan, lembaganya akan terus mendorong generasi muda Indonesia untuk berkompetisi dalam bidang teknologi.
Menurut dia, Indonesia adalah negara yang terbuka terhadap penemuan ataupun inovasi baru, sehingga kesempatan untuk maju dalam bidang teknologi sangat luas.
"Saya dari dulu mengatakan kita ini marketing terbuka. Marketing kita tidak diproteksi. Semua orang bisa masuk. Beda dengan China, China semua diproteksi. Indonesia? Dari awal kita harus berkompetisi," ujar Triawan dalam acara Brizzi Vidio Fair 2017 di The Space Senayan City, Jakarta Selatan.
Advertisement
Tak lupa, Triawan juga mengimbau masyarakat agar menggunakan produk karya anak negeri. Ia mencontohkan situs Vidio.com yang berasal dari dalam negeri, seharusnya bisa bersaing dengan Youtube.
Menurutnya, penggunaan produk dalam negeri akan membantu perkembangan dunia teknologi Indonesia.
"Di Korea misalnya, kalau ada produk dalam negeri selalu dikonsumsi warga negaranya. Saya imbau kepada teman-teman penggunaan internet, gunakan Vidio sebagai produk anak negeri. Kalau bukan kita, siapa yang support?" kata Triawan.
Selain mengimbau membeli produk dalam negeri, Triawan juga meminta para pengembang terus berinovasi agar tidak tertinggal dengan negara lain.
Jika hal ini sudah berjalan, dia optimis Indonesia dapat menjadi negara yang mandiri di bidang teknologi.
"Kalau 250 juta konsumen kita percaya produk kita dan juga tidak henti-hentinya mengembangkan produknya, kita akan sampai pada suatu titik dimana kita menjadi negara yang independen dalam teknologi," jelas Triawan. (Andri Setiawan)
Â
Sektor Paling Berkontribusi
Bekraf sendiri sejak dibentuk awal 2015, telah melakukan berbagai gebrakan. Kinerja Bekraf terutama mendorong para pelaku ekonomi kreatif berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Di bawah pimpinan Triawan Munaf, Bekraf berharap para pelaku ekonomi kreatif menjadi tulang punggung perekonomian nasional di masa mendatang.
Untuk mendukung tujuan atau visi tersebut, Bekraf telah menerapkan sejumlah langkah strategis seperti survei.
Berdasarkan hasil survei tersebut, besaran produk domestik bruto (PDB) ekonomi kreatif terhadap perekonomian nasional selama kurun waktu lima tahun (2010-2015) mengalami kenaikan signifikan hingga mencapai Rp 850 triliun. "Saya harapkan di tahun 2016 naik sebesar 12 persen," ujar Kepala Bekraf Triawan Munaf, saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Selasa 21 Maret lalu.
Adapun sektor ekonomi kreatif yang paling besar berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi adalah fashion.
"(Sebanyak) 56 persen masih dipegang fashion karena di situ ada industri garmen," tutur mantan musisi sekaligus pengusaha dan politikus itu.
Setelah fashion, sektor ekonomi kreatif yang berkontribusi besar adalah kerajinan. Sebab, setiap daerah di Indonesia memiliki beragam dan keunikan kerajinan.
"Tahun 2015 mencapai 37,52 persen dari semua sumbangan terhadap ekonomi. Disusul kuliner (mencapai) tujuh persen," kata dia.
Triawan mengatakan, Indonesia memiliki banyak potensi seperti jumlah penduduk dan keberagaman budaya. Hanya saja, ia mengakui ekspor hasil ekonomi kreatif masih lemah.
"Cara kita berpromosi, cara kita fokus apa yang akan dijual, itu yang perlu kita pikirkan lebih lanjut," Triawan menambahkan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement