Budi Daya Tikus Menguntungkan, Kok Bisa?

Pria asal Palembang ini berhasil membudidayakan tikus mencit dengan keuntungan hingga Rp 5 juta per hari. Kok bisa, ya?

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 13 Des 2017, 22:25 WIB
Diterbitkan 13 Des 2017, 22:25 WIB

Fokus, Palembang - Bagi sebagian orang, tikus adalah hewan yang kotor dan menjijikkan. Namun, bagi seorang pemuda di kota Palembang, Sumatera Selatan, hewan itu justru mendatangkan  keuntungan. Bahkan bisa meraup laba jutaan rupiah dengan menjadikan hewan pengerat itu menjadi pakan reptil bagi burung pemakan daging atau untuk bahan penelitian.

Seperti ditayangkan Fokus Sore Indosiar, Rabu (13/12/2017), di ruangan berukuran 4 x 5 meter ini, seorang pemuda di kota Palembang bernama Pardiansyah mengembangbiakan usaha ternak tikus miliknya. Tikus yang ia budidayakan bukanlah tikus biasa yang lazim kita jumpai.

Pardiansyah mengaku, usaha ini berawal ketika ia kesulitan mencari pakan untuk ular peliharaannya. Ia kemudian membuat sendiri makanan reptil itu dari bahan baku tikus.

Dari sekedar memenuhi kebutuhan sendiri, Pardiansyah kemudian mulai mengembangkannya menjadi kegiatan usaha yang mendatangkan keuntungan apalagi dari buku yang ia baca. Pembudidayaannya tidaklah terlalu sulit karena tidak butuhkan lahan luas dan biaya besar. Cukup dengan memperhatikan kebersihan kandang dan pola makanannya yang sesuai.

Agar terlihat sehat dan memiliki ukuran tubuh yang ideal, hewan-hewan mungil ini juga diberi vitamin khusus setiap harinya. Kini usaha terus berkembang banyak pelanggan datang dan tentu saja mendatangkan keuntungan. Omzet usahanya bisa mencapai Rp 5 juta perhari.

Dalam menjual pakan ternak berbahan baku tikus mencit ini, Pardiansyah memang tak memasang tarif tinggi, meski harganya bervariasi antara Rp 7 ribu hingga Rp 50 ribu, tergantung ukuran tikusnya di luar urusan pakan itu. Tikus-tikus miliknya juga kadang dibeli untuk bahan penelitian.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya