Ricuh, Demo Mahasiswa Tuntut SBY Turun

Unjuk rasa mahasiswa menuntut mundur Presiden SBY di Sukoharjo, Jateng, berujung ricuh. Hal itu terjadi saat polisi berupaya menggagalkan pembakaran boneka bertuliskan "Buronan Rakyat" oleh para mahasiswa di pertigaan Kampus UMS.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Feb 2011, 17:36 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2011, 17:36 WIB
091209ademo.jpg
Liputan6.com, Solo: Unjuk rasa mahasiswa menuntut mundur Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (10/2) siang, berujung ricuh. Hal itu berawal saat mahasiswa dari berbagai elemen di Solo, Jateng, berupaya membakar sebuah boneka berbalut kain putih yang bertuliskan "Buronan Rakyat".

Polisi hendak menggagalkan aksi tersebut karena tindakan ini dinilai menganggu ketertiban di Jalan Solo-Semarang, terutama di kawasan pertigaan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Polisi pun langsung berupaya memadamkannya.

Namun, upaya pemadaman tersebut diprotes para mahasiswa sehingga kesalahpahaman antarkedua belah pihak pun tak bisa dihindari. Para mahasiswa terus berupaya menghalang-halangi upaya pemadaman tersebut, namun dihadang aparat kepolisian.

Kendati sempat memanas, insiden lebih lanjut akhirnya bisa dihindarkan setelah pihak kepolisian mengizinkan para mahasiswa melanjutkan aksinya. Menurut massa, aksi menuntut Presiden SBY mundur karena dinilai gagal menyejahterakan rakyat dan memberantas praktik-praktik korupsi di Tanah Air. Selain mengusung berbagai poster, spanduk, dan boneka kain putih, para mahasiswa juga membawa dua ayam yang diberi tulisan "Sibeye" dan "Gayus".(BJK/ANS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya