Liputan6.com, Jakarta - Bila anda melintas di beberapa titik Jakarta, terkadang menyeruak bau pesing dari sudut-sudut, entah pot-pot bunga penghias trotoar atau tembok pembatas gedung. Memang area-area ini menjadi favorit bagi mereka yang kebelet memilih kencing sembarangan.
Berawal dari laporan warga, Bripka Sugino ikut geram akibat aksi para supir angkutan umum yang buang air kecil sembarangan di depan Halte Matraman Raya.
Baca Juga
"Pak, itu kok orang kencing didiemin saja, kan ada Pak polisi kok diam saja? Kan bau pesing, Pak, halte ini kan buat nunggu angkot bau pesing kan, Bapak bagaimana?" ujar Bripka Sugino menirukan keluhan warga (15/12/2017).
Advertisement
Sugino akhirnya tergerak karena banyaknya laporan warga. Ia mulai menunggu di dekat Halte Matraman untuk melihat aksi para supir angkutan. Benar saja, ia takjub dengan banyaknya supir angkot yang buang air kecil sembarangan.
"Itu banyak, sehari bisa banyak itu. Kemarin tempo 10 menit saja ada 4 orang," ujar Bripka Sugino kepada Liputan6.com, Senin (18/12/2017).
Ia pun memberi tahu para supir angkutan umum bahwa tindakan mereka itu bisa dikenakan pidana karena ada Pergub yang mengatur yaitu Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 221 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.
"Kalau kamu itu diteruskan ke pemerintah kena tipiring (tindak pidana ringan) kamu, kena hukuman 60 hari denda maksimal 20 juta rupiah," pesan Bripka Sugino kepada para supir yang tertangkap bersalah.
Bripka Sugino pun menawarkan hukuman kepada para supir, apa yang mereka mau lakukan sebagai bentuk hukuman kepada diri sendiri.
"Kamu minta hukuman apa mau nyanyi apa mau push up boleh mau sit up boleh apa pilih sendiri, jadi saya tawarkan. Yang push up ada, yang nyanyi ada, nyanyi garuda pancasila lagunya ke mana tahu. Kan lucu banget," kenang Bripka Sugino yang mengingat tingkah para supir.
Sempat Emosi
Aksi Bripka Sugino melempar batu ke arah sopir angkot yang sedng kencing sembarangan mendadak viral. Padahal, dia ingin menghukum sebagai syarat saja.
"Makanya itu ada yang kabur satu tak timpuk batu. Padahal itu hukuman syarat aja malah kabur. Saya sempet emosi makanya saya timpuk jadi viral kan haduh haduh," katanya sambil tertawa kecil.
Sayangnya Sugino mengaku ia dan personelnya tidak mampu memantau lokasi Halte Matraman Raya terus-menerus karena harus berpatroli. Ia hanya mampu berharap agar imbauan kepada seluruh supir maupun masyarakat agar tidak buang air kecil sembarangan bisa dipatuhi.
Advertisement
Usul Kepada Pemprov DKI
Menurut Sugino tempat yang sering ditargetkan para supir untuk buang air kecil itu sangat terbuka dan terang serta dilewati banyak orang. Namun para supir berdalih mereka sudah tidak tahan lagi menahan sehingga terpaksa buang air kecil di sembarang tempat.
Maka dari itu Sugino mengusulkan kepada pemprov DKI Jakarta agar dibuatkan WC umum di setiap kelurahan atau area strategis yang sering menjadi tempat menunggu angkutan umum.
"Saya punya usul ke pemerintah ya jadi itu tolong siapkan WC umum entah bayar atau tidak, dikelola swasta atau bagaimana itu pemerintah yang punya urusan. Setiap halte mungkin ya setiap kelurahan salah satu yang rawan (macet dan tempat tunggu angkutan umum," usul Bripka yang akrab dipanggil Gino ini.