Jokowi Minta Perguruan Tinggi Bangun Co-working Space

Jokowi mengatakan, co-working space bukan sekadar tempat kerja bersama, melainkan juga berjejaring dengan fasilitator lainnya.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 19 Des 2017, 20:33 WIB
Diterbitkan 19 Des 2017, 20:33 WIB
20170722-Jokowi-Yogyakarta-UGM
Presiden Jokowi di Universitas Gadjah Mada. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta perguruan tinggi membangun co-working space atau area kerja bersama. Hal itu untuk menjawab tantangan di zaman milenial.

"Penting ada co-working space di perguruan tinggi supaya mahasiswa dan dosen bisa berinteraksi untuk bekerja sama," ujar Jokowi saat menyampaikan pidato ilmiah Rapat Terbuka Universitas Gadjah Mada Dies Natalis ke-68 di Grha Sabha Pramana, Selasa (19/12/2017).

Ia mengatakan, co-working space bukan sekadar tempat kerja bersama, melainkan juga berjejaring dengan fasilitator lainnya.

"Tidak melulu seluruhnya dibiayai oleh perguruan tinggi, tetapi bisa biaya bersama dari perusahaan lain," katanya.

Ia menuturkan, perkembangan teknologi yang pesat harus direspons cepat oleh perguruan tinggi. Sebab, perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mencetak sumber daya manusia maupun menghasilkan karya riset.

Pendidikan harus dilakukan dengan cara baru, kurikulum dan agenda riset harus disesuaikan dengan kaum milenial. "Memang tidak mudah, tetapi saya yakin UGM pasti bisa," kata Jokowi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pekerjaan Hilang di Era Digital

20170722-Jokowi-Yogyakarta-UGM
Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Universitas Gadjah Mada. (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Menurut Jokowi, sejumlah pekerjaan akan hilang ditelan waktu, misal tukang pos dan kasir karena sudah memasuki era digital.

Pemerintah mendorong bisnis pemula atau start up, membangun infrastruktur logistik untuk memperkuat perdagangan yang efisien, serta mengembangkan skema pembiayaan baru. Di kalangan anak muda muncul sociopreneur, yakni memecahkan masalah sosial dan menjadikannya bisnis.

"Kalau dulu wirausaha senang kantor dan pabrik besar, anak muda sekarang membangun brand value," ucapnya.

Menurut Jokowi, perguruan tinggi harus meningkatkan peran sebagai bagian dari ekosistem untuk mencetak sociopreneur. UGM berperan aktif sebagai pencetak sociopreneur dan keinginan mahasiswa untuk berkembang harus difasilitasi.

Jokowi mengaku senang mulai bermunculan sociopreneur, seperti lahirnya aplikasi makan ikan yang efisien, membuat film sejarah dan budaya Indonesia dijual melalui youtube atau netflix, tas batik daur ulang ramah lingkungan, dan sebagainya. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya