MUI Tegaskan Tidak Pernah Keluarkan Fatwa Larangan Ucapkan Natal

Sehingga MUI mempersilakan kepada umat Islam untuk memilih pendapat mana yang paling sesuai dengan keyakinan hatinya.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 25 Des 2017, 13:18 WIB
Diterbitkan 25 Des 2017, 13:18 WIB
Perayaan Natal
Perayaan Natal khas Betawi di Gereja Kampung Sawah Bekasi. (Liputan6.com/Ika Defianti)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan, pihaknya tidak bisa melarang siapa pun yang berpendapat mengucapkan selamat Natal itu hukumnya haram atau dilarang agama. Hal itu didasarkan pada pendapat bahwa mengucapkan selamat Natal itu bagian dari keyakinan agamanya.

"Begitu juga sebaliknya, MUI tidak bisa melarang bagi yang berpendapat bahwa mengucapkan selamat Natal itu boleh dan tidak dilarang agama. Karena ada yang berkeyakinan hal itu bukan bagian dari keyakinan agama, tetapi sebatas memberikan penghormatan atas dasar hubungan kekerabatan, bertetangga, teman sekerja atau relasi antarumat manusia," kata Zainut dalam keterangan tertulis, Senin (25/12/2017).

Dia menuturkan, para ulama dalam masalah ini juga berbeda pendapat, ada yang melarang dan ada yang membolehkan. Sehingga MUI mempersilakan kepada umat Islam untuk memilih pendapat mana yang paling sesuai dengan keyakinan hatinya.

"MUI sendiri belum pernah mengeluarkan fatwa tentang hal tersebut. Sehingga mengembalikan kepada umat Islam untuk mengikuti pendapat ulama yang sudah ada," jelas Zainut.

Masih kata dia, masalah tersebut di atas juga bisa menjawab viral yang beredar di masyarakat tentang adanya toko kue yang menolak untuk menuliskan ucapan selamat Natal karena berkeyakinan itu haram hukumnya. Untuk hal tersebut, MUI tidak bisa melarangnya.

"Tetapi, jika ada toko kue yang mau melayani pembeli untuk menuliskan ucapan selamat Natal, MUI juga tidak bisa menyalahkannya," jelas Zainut.

MUI, lanjut dia, mengimbau kepada masyarakat untuk arif dan bijaksana dalam menyikapi perbedaan pendapat tersebut dan tidak menjadikan polemik yang justru bisa mengganggu harmoni hubungan antarumat beragama.

"MUI berpesan, marilah kita terus menjaga ukhuwah atau persaudaraan di antara sesama anak bangsa. Baik persaudaraan keislaman maupun persaudaraan atas dasar kemanusiaan. Karena sebagaimana kata Imam Ali bin Abi Thalib, bahwa 'mereka yang bukan saudaramu dalam iman, mereka adalah saudaramu dalam kemanusiaan'," pungkas Zainut.

Ucapan Natal Jokowi

Presiden Jokowi Pimpin Ratas Persiapan Natal dan Tahun Baru
Presiden Joko Widodo berisap mengikuti rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (18/12). Dalam ratas tersebut Jokowi membahas persiapan Natal dan Tahun Baru. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengucapkan Selamat Natal kepada seluruh umat Kristiani. Ucapan tersebut disampaikan Presiden melalui media sosial.

"Untuk umat Kristiani di seluruh Indonesia, saya mengucapkan selamat merayakan Natal. Keragaman umat beragama di Indonesia adalah rahmat bagi kita semua -Jkw," kata Jokowi dalam akun Twitter-nya @jokowi.

Ucapan serupa juga disampaikan Jokowi di laman Facebook. Di dalam laman tersebut, presiden menyinggung mengenai rahmat keberagaman dalam perayaan Natal tahun ini.

"Keragaman adalah rahmat bagi kita semua. Semoga kedamaian dan keselamatan senantiasa menyertai kita, di dunia dan di negeri ini," ucap Jokowi.

Natal Aman dan Damai

Semalam, Minggu 24 Desember 2017, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyampaikan bahwa perayaan Natal kali ini aman.

"Mari kita bersama terus pertahankan keamanan kegiatan ini sampai waktu ke depan," kata Tito.

Menurut Tito, amannya perayaan Natal menjadi bukti bahwa Indonesia adalah bangsa yang toleran dan berbhineka.

"Mari kita jaga kondisi yang sudah aman ini agar terus aman dan lancar sehingga pembangunan bisa berjalan dengan baik," kata Tito.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya