Pedofil Bermodus Dukun Palsu Jalankan Aksi dengan Pindah Tempat

Dalam melakukan aksinya, pedofil dengan modus dukun palsu itu sudah pindah tempat dua kali.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 04 Jan 2018, 21:12 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2018, 21:12 WIB
Eksploitasi Seksual Anak
Beberapa pelaku eksploitasi seksual anak merupakan orang terdekat korban (Liputan6.com/Balgoraszky Arsitide Marbun)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pedofil dengan modus punya ajian semar mesem dan bisa mengobati orang sakit ditangkap di kediamannya, Kampung Sakem, Desa Tamiang, Kecamatan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang, Banten.

Aksi predator anak berinisial WS alias Babeh itu terungkap setelah menelan korban 25 anak. Hasil pemeriksaan polisi, dalam melakukan aksinya, dukun palsu itu sudah berpindah tempat dua kali. Gubuk pertamanya yang berhimpitan dengan pondok pesantren di Sakem Tamiang, Rajeg sempat dibakar warga.

"Ada warga yang tidak terima, jadi gubug yang didirikannya berdekatan dengan pondok pesantren dibakar," tutur Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Sabilul Alif, Kamis (4/1/2018).

Menurut pengakuan tersangka, sebelum gubug pertamanya dibakar warga, banyak anak di pesantren tersebut mendatanginya. Anak-anak itu datang untuk meminta resep suara bagus seperti yang diungkapkan tersangka kepada korbannya.

"Ini salah satu modusnya juga, jadi banyak anak yang berdatangan," kata Sabilul.

 

Pindah Tempat Tinggal

DPD RI Apresiasi Perppu Kebiri Terhadap Kekerasan Seksual
Penerbitan Perppu ini memperlihatkan keseriusan Pemerintah menangani masalah pemerkosaan, kejahatan dan kekerasan seksual pada anak.

Tak habis akal, tersangka kemudian mencari lahan baru untuk mendirikan gubug yang terbuat dari terpal berukuran 3x3 meter. Dia pindah ke daerah Kampung Jawaringan, Desa Sukamanah, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang.

"Tersangka pindah sekitar Oktober 2017," ujar Sabilul.

Namun, menurut tersangka, meski sudah pindah tempat, anak-anak tetap mendatanginya. Di gubug yang baru itu, tersangka kembali melakukan aksinya dengan modus serupa.

Hingga akhirnya pada Desember, aksi tersangka dilaporkan salah seorang orangtua korban.

Dari hasil interogasi, jumlah anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual 25 orang. Semuanya sudah menjalani visum dan tersangka pun mendekam di balik jeruji besi Polresta Tangerang untuk penyidikan lebih lanjut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya