Liputan6.com, Jakarta - Charles Sutanto Ekapradja atau Charles, mantan Country Manager HP enterprise Service mengaku bertemu dengan terdakwa korupsi e-KTP Setya Novanto atau Setnov di kediamannya di Kebayoran, Jakarta Selatan.
Dalam pertemuan itu, kata dia, Setnov sempat bertanya soal satuan harga e-KTP.
"Saya datang malam-malam. Ditanya soal cost kartu untuk produksi berapa. Saya jawab based on pengalaman HP Amerika itu sekitar 2,5 sampai 3 dollar AS per ID," kata Charles saat bersaksi untuk terdakwa Setnov di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (22/1/2018).
Advertisement
Charles menuturkan, terdakwa Setya Novanto juga bertanya soal penggunaan chip dari China. Charles menduga Setnov sedang membandingkan harga termurah untuk proyek e-KTP.
"Jadi saya nggak bisa jawab secara umum semestinya chip yang dibutuhkan memenuhi standar. Selama kartu itu memenuhi ISO sebetulnya bisa-bisa saja. Saya tidak tahu kenapa dia (Setya Novanto) tanya. Tapi memang dari China lebih murah. Mungkin itu untuk cek itung harga," jelas Charles.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Hadirkan Saksi Lain
Dalam sidang kali ini, jaksa pada KPK menghadirkan anggota DPR 2009-2014 Mirwan Amir, pengusaha Made Oka Masagung, Chalres Sutanto Ekapraja selaku Dirut PT Sistem Indonesia, Aditya Ariadi Soeroso selaku Dirut PT Aksara dan terdakwa korupsi e-KTP Andi Agustinus alias Andi Narogong.
Setnov didakwa telah memperkaya diri sendiri sebesar 7,3 dolar AS. Kemudian, memperkaya orang lain dan korporasi, serta merugikan negara Rp 2,3 triliun.‎
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement