PAN Tak Khawatirkan Hasil Survei LSI yang Rendah

Hasil survei LSI akan dijadikan sebagai pemicu kerja keras PAN untuk lebih baik lagi.

oleh Ika Defianti diperbarui 25 Jan 2018, 14:36 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2018, 14:36 WIB
PAN Mendaftar ke KPU
Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais didampingi Sekjen Eddy Soeparno memberikan keterangan usai pendaftaran Pemilu 2019 di KPU Pusat, Jakarta, Jumat (13/10). PAN menjadi partai ketujuh yang mendaftar sebagai peserta Pemilu 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menyatakan tak khawatir atas hasil survei dari LSI yang menyatakan elektabilitas PAN hanya 2,0 persen.

Eddy menjelaskan selama tiga kali Pemilu, PAN hanya mendapatkan survei 1,5 persen. Namun itu tidak menghasilkan dampak yang akurat saat pelaksanaan Pemilu.

"PAN memiliki basis massa yang relatif permanen, tetap yang nanti akan terlihat pada saat Pemilu," kata Eddy saat dihubungi di Jakarta, Kamis (25/1/2018).

Kendati begitu, kata dia, hasil survei LSI itu akan dijadikan sebagai pemicu kerja keras PAN untuk lebih baik lagi. Bahkan, Eddy menyebut PAN telah memiliki target sebanyak minimal 60 kursi di DPR saat Pemilu 2019.

Karena hal itu, dia menyebut PAN telah memiliki strategi khusus akan pencapaian target itu. Seperti halnya calon legislatif harus semakin aktif terjun ke daerah pilihan masing-masing.

"Itu anggota legislatif yang sudah aktif maupun caleg, itu wajib tim membangun jaringan. Kedua kita akan lakukan sosialisasi yang masif terhadap Pak Zul (Ketum PAN)," jelas Eddy.

 

Hasil Survei LSI

Sebelumnya, Hasil survei LSI, Partai Demokrat, PKB, Nasdem, PKS, PPP, Perindro, PAN, masuk dalam papan tengah, bahkan ada di jajaran papan bawah.

Demokrat 6,2%, PKB 6,0%, Nasdem 4,2%, PKS 3,8%, PPP 3,5%, Perindo 3,0%. Sedangkan PAN 2,0%, Hanura 0,7%, PSI dan PBB 0,3%, PKPI 0,2%. Responden yang tidak menjawab atau memilih sebanyak 20,7%," jelas Rully Akbar.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya