Liputan6.com, Jakarta - Direktur Keselamatan Perkeretaapian Kemenhub Edi Nursalam mengatakan, institusinya telah menurunkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT ke lokasi crane jatuh proyek double-double track (DDT) di Jatinegara, Jakarta Timur.
Namun, Tim KNKT yang dikirim belum bisa menembus lokasi dari dekat, karena adanya police line yang membatasi area TKP steril dengan area luar. Edi menyampaikan, hingga saat ini penyebab dan segala bentuk terkait kecelakaan kerja masih dalam tahap investigasi.
Baca Juga
"KNKT sudah masuk lokasi, kami bekerja sama dengan polisi. Ini masih diinvestigasi, kami akan minta izin dulu sama mereka," ucap Edi setelah meninjau lokasi di Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (4/2/2018).
Advertisement
Berdasarkan penglihatannya, terdapat posisi alat di TKP yang miring. Karenanya, hingga posisi alat-alat tersebut benar-benar tepat kembali, ia menyebutkan tidak akan ada pekerjaan kedepannya. Hal tersebut sebagai upaya untuk menghindari kembali jatuhnya korban jiwa.
"Kita lihat posisi alat ini kan miring, nanti akan kita luruskan dulu, jangan ada korban-korban lagi," tegas Edi.
Kendati begitu, ia menyanggah peristiwa ini terjadi akibat dari pengerjaan yang terburu-buru dan tidak mengindahkan SOP dalam bekerja.
"Enggak, enggak ada SOP-nya tetap dijalani. Enggak ada istilah karena mau buru-buru nggak jalani SOP," ujar Edi.
Posisi Alat Tidak Tepat
Ia pun belum bisa memberikan penjelasan lebih lanjut karena masih menunggu hasil investigasi dari polisi. Karenanya, ia berharap polisi dapat dengan cepat memberikan hasil investigasinya.
"Supaya polisi bisa cepat menginvestigasi. Agar kita bisa masuk lokasi, biar tim kita juga bisa kerja. Baik tim dari KNKT maupun kontraktor," jelas Edi.
Meskipun begitu, ia mengindikasikan peristiwa ini terjadi akibat adanya posisi alat di lokasi yang tidak tepat. Ia pun turut berbelasungkawa dengan adanya peristiwa itu.
Kecelakaan kerja DDT di daerah Jatinegara terjadi sekitar pukul 05.00 WIB, Minggu 4 Januari 2018. Akibatnya, 4 orang pekerja meninggal dunia dan 1 orang pekerja luka-luka.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Â
Â
Advertisement