Putri, Korban Longsor Bandara Soetta Sempat Makan Sebelum Wafat

Putri merupakan pengendara mobil Brio yang tertimpa longsor di Perimeter Selatan Bandara Soekarno Hatta.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 06 Feb 2018, 11:28 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2018, 11:28 WIB
Suasana rumah duka Putri, korban longsor Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta
Suasana rumah duka Putri, korban longsor Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta

Liputan6.com, Serang - Pihak keluarga dan tetangga tak menyangka kalau Dianti Dyah Ayu Cahyani Putri akan mengembuskan napas terakhirnya. Ia sempat lolos dari himpitan mobilnya yang tertimpa longsordi underpass Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).

Saat berada di rumah sakit, Putri masih sehat, meski lemas. Ia sempat meminta makan dan minum.

"Justru Pak RT, Pak RW dateng jam enam tadi, berangkat dari sana jam lima, karena dapat informasi sehat-lah. Nah, pas sampai sini, dapat pengumuman meninggal. (Sebelum meninggal) Bisa minta makan, minta minum gitu yah," kata Herman, tetangga korban, saat ditemui di rumah duka Perumahan Higland Park, Kota Serang, Banten, Selasa (6/2/2018).

Hal ini pun dibenarkan Direktur Keuangan Garuda Indonesia (GI), Insan Nurcahyo. Ia mengatakan sebelum meninggal, korban sempat lancar melakukan komunikasi usai dievakuasi dari dalam runtuhan.

"Sempat masuk rumah sakit, meninggal di Mayapada, saat perjalanan dievakuasi kondisi masih bagus, respons bagus, ada sedikit retak di leher itu mungkin yang menyebabkan," katanya di tempat yang sama.

Sebelumnya, sempat diberitakan kalau dua minggu sebelum meninggal, Putri sempat mengobrol dengan kakaknya, kalau dirinya ingin dimakamkan di TPU Cipocok, dekat Kantor Kecamatan Cipocok, Kota Serang, Banten.

Anak terakhir dari tiga bersaudara, pengendara Brio abu-abu metalik bernomor polisi A 1567 AS itu, memiliki dua orang kakak laki-laki.

Putri yang berada di kursi kemudi berhasil dievakuasi pukul 03.00 WIB dari lokasi longsor. Kemudian menyusul Mutmainah, yang duduk di samping korban, berhasil dievaluasi pukul 07.00 WIB. Namun nahas, Putri harus meregang nyawa usai mendapatkan perawatan di RS Mayapada, Kota Tangerang, Banten.

Karyawan PT GMF

Kondisi Terkini Underpas Perimeter Bandara Soekarno-Hatta
Garis pembatas polisi terpampang di lokasi longsor di underpass Perimeter Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng (6/2). Longsor yang terjadi pada Senin sore hari (5/2) memakan dua korban jiwa. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Karyawan PT GMF AeroAsia Tbk atas nama Dianti Diah Ayu Cahyani Putri yang merupakan karyawan tetap dan Mukhmainnah Syamsuddin yang merupakan karyawan outsourcing menjadi korban longsor di underpass perimeter jalur KA Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.

VP Corporate Secretary PT GMF AeroAsia Tbk M Arif Faisal menceritakan kronologi kejadiannya. Kedua korban adalah staf di bagian financial analyst.

"Korban pada saat kejadian kecelakaan baru saja pulang kantor menuju rumah mengendarai kendaraan Honda Brio A 1567 AS (dikendarai oleh Putri)," ceritanya kepada wartawan, Selasa (6/2/2018).

Putri yang berusia 24 tahun sudah berhasil dievakuasi dini hari tadi jam 03.00 dan dilarikan ke RSUD Tangerang lalu dirujuk ke RS Mayapada.

Setelah diobservasi mengalami patah tulang besar di paha, traumatic leher, napas dan detak jantung tidak stabil. Pagi ini Putri akhirnya mengembuskan napas terakhir pukul 06.47 WIB karena melemah kondisinya setelah 10 jam tertimbun longsor.

Arif menjelaskan, jenazah akan disemayamkan di rumah duka di Serang, Banten.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya