Bagir Manan: Pers Harus Kedepankan Etika dan Kepentingan Publik

Mantan Ketua Dewan Pers Bagir Maman mengingatkan insan pers supaya dapat menjunjung tinggi etika.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 07 Feb 2018, 19:08 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2018, 19:08 WIB
20170202-Majelis Kehormatan MK Datangi KPK-Jakarta
Anggota Anggota Majelis Kehormatan MK Bagir Manan tersenyum setibanya di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (2/2). Lima anggota Majelis Kehormatan MK lainnya datang untuk penggalian bukti terkait pelanggaran kode etik Patrialis Akbar. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Padang - Mantan Ketua Dewan Pers Bagir Maman mengingatkan insan pers supaya dapat menjunjung tinggi etika. Pers juga harus mengedepankan kepentingan publik.

"Pers harus menjunjung tinggi etika, dia harus mengedepankan kepentingan publik. Misalnya pada Pilkada Serentak 2018, kepentingan publiklah yang harus dilindungi," ujar Bagir di hadapan ratusan pelajar dan mahasiswa dalam Forum Literasi Digital Citizenship untuk Generasi Milenial dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2018, di Hotel Basco, Padang, Sumatera Barat, Rabu (7/2/2018).

Menurut Bagir, melanggar etika sama saja sudah mengkhianati pers. Dia kembali mengingatkan, pers juga harus memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan NKRI serta turut mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Menurut saya, itu mission pers sesungguhnya," ucap dia.

Bagir juga menyoroti merebaknya fenomena kabar bohong alias hoax di Indonesia. Menurut dia, fenomena itu disebabkan adanya pengaruh pada psikologis seseorang.

"Penyebabnya, yaitu faktor situasi kejiwaan. Misalnya, orang yang sedang bergolak, antara idealisme dan kenyataan, semata-mata karena gejolak kejiwaan," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Melawan Hoax

20161026-Bahas Peta Reformasi Hukum, Menkumham Kumpulkan Pakar-Yoppy
Prof Dr Bagir Manan memberikan masukan saat diskusi Focus Group Discussion (FGD) di Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/10). Menkumham Yasonna Laoly mengumpulkan pakar hukum untuk menyusun program dan strategi reformasi regulasi. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Mantan Ketua Mahkamah Agung itu berharap semua pelajar dan mahasiswa yang hadir dalam forum literasi ini dapat menjadi The Rising Intelectual, yakni orang-orang yang selalu mengedepankan intelektual dan mampu melawan hoax.

"Dengan memiliki kemampuan kompetensi, memiliki sikap jujur, sikap yang baik dan itu hanya mungkin jika kita punya kualitas," ucap Bagir.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya