Jelang Imlek, Klenteng Usia 350 Tahun di Bekasi Bersolek

Klenteng tertua, Hok Lay Kiong, berada di Jalan Kenari I, Margahayu, Kota Bekasi.

oleh Fernando Purba diperbarui 14 Feb 2018, 03:09 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2018, 03:09 WIB
Jelang Imlek, Klenteng Klenteng tertua, Hok Lay Kiong, di Bekasi bersolek.
Jelang Imlek, Klenteng Klenteng tertua, Hok Lay Kiong, di Bekasi bersolek. (Liputan6.com/Fernando Purba)

Liputan6.com, Jakarta - Warga Tionghoa di Kota Bekasi kian antusias menyambut Tahun Baru Imlek 2569. Sejumlah persiapan dilakukan. Mulai dari membersihkan ratusan patung dewa-dewi, hingga menghias lilin.

Seperti yang terpantau di Klenteng Hok Lay Kiong, Jalan Kenari I, Margahayu, Kota Bekasi, Jawa Barat. Klenteng tertua yang sudah berdiri kurang lebih 350 tahun itu mulai disesaki para jemaah.

Mereka tampak hilir mudik dari satu patung dewa ke patung lainnya. Bahkan, tak jarang dari jemaah ikut sibuk membawa niangao atau kue keranjang untuk dipersembahkan.

Menurut Ketua Yayasan Klenteng Hok Lay Kiong, Ronny Hermawan, terdapat 300 jemaah yang akan hadir beribadah pada malam pergantian tahun baru atau yang dikenal dengan sebutan Sin Cia.

"Untuk tahun ini, diprediksi akan ada 300-an umat yang hadir. Jumlahnya tidak banyak berubah, mungkin seperti tahun-tahun yang lalu," kata Ronny, Selasa (13/2/2018).

Pada prosesi pergantian tahun itu, sejumlah doa dan ungkapan syukur akan terus berlangsung. Hingga waktu Capgomeh atau dua pekan setelah tahun baru Imlek.

 


Imlek di Tahun Anjing Tanah

Jelang Imlek, Klenteng Klenteng tertua, Hok Lay Kiong, di Bekasi bersolek. (Liputan6.com/Fernando Purba)
Jelang Imlek, Klenteng Klenteng tertua, Hok Lay Kiong, di Bekasi bersolek. (Liputan6.com/Fernando Purba)

Adapun harapan yang terus dipanjatkan adalah memohon untuk kedamaian bangsa. Apalagi, sambung Ronny, pada tahun shio Anjing Tanah ini, Indonesia akan menggelar perhelatan akbar pesta demokrasi.

"Untuk Imlek tahun ini, kita berdoa khusus pada kedamaian dan kesatuan Indonesia. Sebab, sekarang menjelang pilkada. Kita berharap pilkada bukan menjadi ajang bermusuhan," harapnya.

Tentu saja, lanjut dia, umat juga berdoa untuk kehidupan pribadi dan masyarakat. Sehingga, umat bisa mempererat hubungan antarsesama manusia, tetap menjalin kebersamaan, gotong royong, dan saling membantu antarumat beragama.

"Imlek adalah bentuk pengucapan syukur, doa, dan harapan agar di tahun depan mendapat rezeki yang lebih baik lagi, untuk menjamu leluhur, dan sebagai media silaturahmi dengan keluarga dan sesama," pungkas Ronny.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya