Seutas Harapan Lastri, Pengemis di Wihara Dharma Bhakti

Wanita asli Magetan, Jawa Timur ini mengaku sudah sejak 2005 mendatangi lokasi pecinan Jakarta yang biasa disebut petak sembilan ini.

oleh Ika Defianti diperbarui 16 Feb 2018, 17:20 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2018, 17:20 WIB
Vihara Dharma Bhakti
Puluhan pengemis berjajar di mulut Vihara Dharma Bhakti. Mereka rela berpanasan demi mendapat angpao (Liputan6.com/ika)

Liputan6.com, Jakarta - Payung kotak-kotak merah ia kenakan untuk menutupi tubuhnya yang terkena matahari pagi di Vihara Dharma Bhakti, Jakarta Barat. Dengan wajah mengharap, Lastri mencoba peruntungan belas kasihan masyarakat usai ibadah di salah satu kelenteng di Jalan Kembangan III atau biasa disebut masyarakat sebagai kawasan Petak Sembilan.

Wanita berusia 50 tahun ini tetap duduk lesehan ketika bunyi peluit salah seorang petugas menjadi pertanda agar para pengemis di lapangan harus merapikan barisan. Lastri merupakan salah satu dari 700 pengemis yang mengantre angpao di Vihara Dharma Bhakti.

Wanita asli Magetan, Jawa Timur ini mengaku sudah sejak 2005 sering mendatangi lokasi Pecinan Jakarta yang biasa disebut petak sembilan ini. Bersama suaminya, ia naik kereta commuterline Jabodetabek dari tempat tinggalnya di Kampung Lio, Depok menuju Stasiun Jakarta Kota.

Selanjutnya pasangan yang dikarunai tiga orang anak ini menyusuri jalanan sejauh 1,5 kilometer ke kelenteng tertua di Ibu Kota itu.

"Udah dari lama sering ke sini. Awalnya diajakin temen aja, ya udah lumayan dapetnya, kalau lagi ramai ya gede," kata Lastri kepada Liputan6.com pada Jumat (16/2/2018).

Meskipun hanya setahun sekali, wanita yang biasa bekerja sebagai pemulung ini mengatakan biasanya menginap di sekitar kelenteng saat perayaan Imlek seperti saat ini. Untuk perayaan kali ini, ia mengaku bersama suaminya sudah datang sejak kemarin sore pukul 16.30 WIB.

Namun, sejak pagi, ia mengaku hanya sendirian lantaran suaminya yang sudah berumur 70 tahun itu kambuh penyakitnya.

"Sudah tua, tadi pagi pulang duluan ke Depok. Nanti sore juga saya pulang, semalam udah nginep juga," ucapnya.

Hingga siang ini, Lastri mengaku mendapatkan penghasilan dari mengemis sekitar Rp 60 ribu. Itu belum total penghasilan bersama suaminya.

Selama 13 tahun mengemis saat perayaan Imlek, ia mengaku mendapatkan penghasilan yang berbeda-beda. Tahun 2016 merupakan tahun dengan penghasilan terbesarnya, yakni mencapai Rp 200 ribu selama dua hari.

"Kalau lagi ramai iya banyak kalau lagi sepi menimal Rp 100 ribu dapat. Itu selama dua hari kayak hari ini ada gitu," ujar Lastri.

Sama halnya, pengemis lainnya Suroto warga Tangerang ini mengaku sudah sekitar 10 tahun mengemis di Vihara Dharma Bhakti. Bermodalkan pakaian, topi dan alas duduk dari koran dia bersama kedua anaknya menuju Jakarta.

Penghasilan bertiga dapat dikumpulkannya untuk berbelanja kebutuhan rumah dan jajan kedua anaknya yang berusia 6 dan 10 tahun itu.

"Lumayan buat makan aja. Anak-anak yang penting seneng dapat duit juga" kata Suroto.

Kedua putrinya itu tampak girang ketika masyarakat memberikan amplop warna merah dari masyarakat yang usai beribadah. Mereka mengenakan pakaian warna merah dan membawa tas sekolahnya.

"Kok kamu udah nambah aja sih duitnya, Akau belum ini. Entar kita hitung bareng ya," jelasnya.

 

Jaga Keamanan

Untuk menjaga keamanan di sekitar wilayah, pihak petugas keamanan sudah mulai berjaga-jaga. Beberapa diantaranya berjaga di depan-depan klenteng.

"Jadi untuk Imlek kali ini daerah Dharma Bhakti ini ada 75 personel gabungan. Polri ada 50 dan 25 TNI dan lain-lain," kata Kapolsek Metro Taman Sari, AKBP Erick Frendriz di Vihara Dharma Bhakti, Jakarta Barat, Jumat (16/2/2018).

Dia menyebut rekayasa jalur pun dilakukan di sekitar kawasan itu. Apalagi jemaat dan masyarakat yang datang ingin melihat kegiatan peribadatan.

Lanjut dia, pengamanan ini akan dilakukan hingga esok hari, yakni Sabtu (17/2/2018). Sebab masih banyak masyarakat ataupun jemaat yang akan datang.

"Karena jalan kecil, kita mencoba rekayasa satu arah. Kemudian atas perintah kita akan memaksimalkan di sini," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya