Presidium Alumni 212 Minta Rizieq Shihab Tiru Jiwa Kesatria Ahok

Salah satu inisiator Presidium Alumni 212, Faizal Assegaf meminta Pemimpin FPI Rizieq Shihab pulang tanpa mengerahkan massa.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 17 Feb 2018, 19:57 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2018, 19:57 WIB
20170201-Habib Rizieq Diperiksa terkait Kasus Makar di Polda-Jakarta
Pimpinan FPI Rizieq Shihab bereaksi saat dicecar pertanyaan oleh awak media di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (1/2). Rizieq Shihab akan diperiksa sebagai saksi kasus dugaan makar yang menjerat Sri Bintang Pamungkas. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu inisiator Presidium Alumni 212, Faizal Assegaf meminta Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab pulang tanpa kegaduhan dengan mengerahkan massa. Dia meminta Rizieq menghadapi kasus hukumnya secara kesatria seperti Eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Ada kadang kala kita mengambil pelajaran dari musuh juga. Habib Rizieq saya kira harus menggunakan cara Ahok. Karena pengadilan berjalan damai dan putusan membuat semua happy," ujar Faizal dalam sebuah diskusi bertajuk 'Isu Kedatangan Habib Rizieq dan Potensi Gaduh di Tahun Politik', di kawasan Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu (17/2/2018).

Permintaan itu cukup beralasan. Apalagi, lanjut dia, Ahok yang selama ini dituduh kafir dan melakukan penistaan agama. Faktanya, Ahok tidak menggunakan ribuan pengacara dan massa. Bahkan Ahok dengan kesatria berani menghadapi kasusnya di pengadilan.

"Jiwa kesatria Ahok ini musti diteladani Habib Rizieq Shihab," ucap Faizal.

Ketua Progres 98 ini berpendapat, seorang ulama seharusnya tidak bersandar pada kekuatan massa. Seorang ulama yang substansial tidak bersandar pada bisikan lingkaran di sekitarnya.

Ulama yang pengabdiannya tulus juga tidak bersandar pada pengacara. "Tapi dia bersandar pada apa yang dia yakini, yang sebelumnya dia berserah kepada Tuhan," Faizal menegaskan.

Tokoh intelektual muda NU, Zuhairi Misrawi sependapat dengan pernyataan Faizal. Menurut dia, semua elemen bangsa wajib menjaga kebinekaan, menjaga kedamaian, dan kesejukan di negeri ini.

"Saya mendukung sikap Presidium 212 yang menanggalkan kegaduhan, dan mengedepankan kedamaian," ucap Zuhairi.

Zuhairi juga meminta agar Rizieq Shihab kembali ke Indonesia tanpa mengerahkan massa.

"Saya pribadi, setuju Habib Rizieq meniru Ahok saja. Tidak perlu kerahkan massa dan menghadapi dengan kesatria pengadilan," dia memungkasi.

Tunggu Istikharah

Rizieq Shihab
Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab tiba di Polda Metro Jaya, Jakarta, untuk diperiksa sebagai saksi kasus dugaan makar, Rabu (1/2). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Rizieq Shihab belum memutuskan akan pulang atau tidak pada Februari 2018 ini. Keputusannya tergantung pada hasil istikharah yang tengah dijalaninya.

Istikharah adalah salat sunah untuk memohon petunjuk kepada Allah agar ditunjukkan pilihan yang benar.

Salat istikharah Rizieq Shihab akan berakhir pada 19 Februari ini. Humas Presidium Alumni 212, Novel Bamukmin, mengatakan ada kemungkinan jawaban diperoleh tak jauh dari tanggal itu.

"Iya, hasil istikharah 19 Februari. Habib Rizieq sudah istikharah setiap hari, namun diambil hasilnya yang terakhir tanggal 19 atau 20," ujar Novel kepada Liputan6.com, Jakarta, Sabtu (17/2/2018).

Menurut dia, Rizieq Shihab setiap hari memohon kepada Tuhan untuk segera ditunjukkan jawabannya. "Karena setiap hari juga Beliau tirakat, zikir, ratib, munajat untuk mengiringi istikharahnya," kata Novel.

Rizieq Shihab tidak ingin pulang tanpa ada petunjuk dari Tuhan. Sebab, lanjut dia, Rizieq ingin kepulangannya bermanfaat bagi seluruh warga Indonesia.

"Karena beliau istikharah untuk bangsa, bukan hanya untuk dirinya atau keluarganya. Sehingga istikharah Beliau tingkat tinggi, yang dalam, dengan tirakat dan munajat yang dalam, agar dapat hasil yang tepat," tutur Novel.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya