Liputan6.com, Timika - Polisi melepaskan gas tembakan gas air mata untuk membubarkan dua kelompok warga yang bertikai di Distrik Kwamki Narama, Timika, Papua. Bahkan, polisi beberapa kali melepaskan tembakan air mata. Namun, kedua kelompok warga yang bertikai tak kunjung membubarkan diri.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Senin (5/3/2018), tembakan gas air mata merupakan jalan terakhir yang diambil polisi karena sebelumnya polisi mengimbau agar dua kelompok warga tidak saling serang, tapi peringatan polisi tersebut juga tak didengar.
Bentrokan antarkelompok warga ini dipicu tewasnya seorang pemuda dua bulan lalu. Akibat bentrokan antara dua kelompok warga yang tak kunjung berhenti ini, delapan orang tewas. Hingga kini, situasi di Distrik Kwamki Narama, Timika, masih mencekam. Dua kelompok warga masih bersiaga dan mempersenjatai diri dengan busur dan anak panah.
Advertisement