Liputan6.com, Jakarta - Lima anak adopsi CW, saat ini masih ditempatkan di rumah aman Panti Sosial Marsudi Putra Handayani (PSMPH),. Kepala PSMPH Neneng Haryani menuturkan, kondisi lima anak yang sebelumnya tinggal berpindah-pindah ke beberapa hotel itu, dalam keadaan sehat dan ceria.
"Ya namanya anak-anak ada nangis, sehari-dua hari karena tempat baru, tapi proses pendekatan, kita dampingi bisa curhat, ngobrol, kita beri pandangan dengan riang," ujar Neneng saat dihubungi Liputan6.com, Jumat 16 Maret 2018.
Baca Juga
Neneng menceritakan, dalam sepekan terakhir ini, kelima anak ini sudah dalam proses sosialisasi yang semakin cair.
Advertisement
Mereka sudah bisa bergaul dengan teman-teman lainnya, dan mendapatkan haknya sebagai anak-anak.
"Kita beri mereka pemahaman yang baik, misal dimintakan tolong, mereka mau membantu, ikut beres-beres juga, dan intinya mereka harus bersosialiasi tumbuh kembang," jelas Neneng.
Lewat berbagai kegiatan ini, Rumah Aman sendiri akan menganalisa perilaku yang mereka peroleh saat diasuh oleh CW. Sejauh ini, Neneng menilai memang tidak ada kekerasan fisik atau psikis yang dialami kelima anak tersebut saat diasuh CW.
Dalami Trauma
Namun, hal ini belum bisa menjadi tolak ukur pembenaran dari proses hukum yang tengah berjalan di kepolisian.
"Jadi kita bisa analisa, dan pada intinya tidak memang mengalami trauma itu tidak, tapi kita lihat saja nanti seperti apa ke depan. Masih kita gali terus," dia menutup.
Sebelumnya, perempuan paruh baya berinisial CW, ibu angkat dari lima orang anak berinisial FA (14), RW (14), OW (13), EW (10), dan TW (8), diduga tinggal di tiga hotel di Jakarta selama hampir 10 tahun.
Satu hari, FA, satu dari lima anak tersebut, kabur dan mengadukan perilaku CW yang diduga menyimpang kepada seorang bernama Y. Aduan tersebut diteruskan Y kepada pihak berwajib yang langsung menangani kasus ini.
Advertisement