Wiranto: Banyak Negara Tertarik Konsep Deradikalisasi Indonesia

Wiranto mengatakan banyak negara khususnya di Asean dan Australia mau mencontohnya.

oleh Muhammad Ali diperbarui 30 Mar 2018, 23:42 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2018, 23:42 WIB
Wiranto
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto bersama Kepala BNPT, Komjen Pol Suhardi Alius. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengungkapkan banyak negara tertarik dengan konsep deradikalisasi pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Dikatakan banyak negara khususnya di Asean dan Australia mau mencontohnya.

"Itu (deradikalisasi) merupakan model baru yang sangat diminati internasional, banyak yang mau mencontoh," ujar Menko Polhukam Wiranto usai bertemu dengan Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius di kantor Kemenko Polhukam, Kamis (29/3/2018).

Menurut Menko Polhukam, negara-negara di Asean dan Australia ingin mengetahui sejauh mana konsep tersebut bisa dikembangkan di Indonesia dan juga negara lainnya.

Selain itu, pertemuan tersebut juga membahas persiapan Asean Singapure yang salah satunya membahas masalah kerja sama keamanan kedua negara. "Laporan soal keamanan dan kelanjutan dari pertemuan di Asean," kata Wiranto.

Sementara itu Kepala BNPT, Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan, saat ini jumlah mantan napiter yang masuk dalam program deradikalisasi semakin bertambah. Ini membuktikan upaya yang dilakukan pemerintah dalam menangkal radikalisasi sangat efektif.

"Kegiatan sarasehan yang kemarin itu memang murni sukarela dari mereka (eks napiter). Tapi saat ini jumlah yang ikut dalam program deradikalisasi ini semakin bertambah, belum lama ini ada 3 orang mantan terpidana yang ikut bergabung," kata Suhardi.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Kumpulkan 120 Eks Napi Terorisme

BNPT Pertemukan Ratusan Mantan Napi Teroris dengan Korban
Menristek Dikti M Nasir memberi pandangan dalam silaturahmi mantan napi dengan korban terorisme yang digelar BNPT di Jakarta, Rabu (28/2). Acara bertema 'Silaturahmi Kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Satukan NKRI)'. (Liputan6.com/JohanTallo)

Pemerintah melalui BNPT sebelumnya mengumpulkan kurang lebih 120 orang mantan narapidana terorisme dan 50 orang korban terorisme untuk melakukan silaturahmi. Pertemuan itu merupakan puncak dari deradikalisasi mantan napiter yang selama ini dilakukan pemerintah.

Pertemuan yang menitikberatkan pada pendekatan kemanusiaan ini diharapkan dapat berdampak luas dalam mengurangi radikalisasi. Para mantan napiter yang ikut dalam acara ini diharapkan dapat meyakinkan teman, kolega dan keluarganya agar tidak melakukan dan menyebarkan radikalisme.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya