Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon berharap, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) yang baru terpilih, yaitu Anwar Usman, tidak dekat dengan partai politik tertentu. Dia juga harus menjaga konstitusi dan aturan yang ada.
"Dia harus berada di atas semua partai politik, kelompok, golongan, dan semata-mata bekerja untuk menjaga konstitusi kita dan aturan-aturan di bawahnya sesuai dengan konstitusi kita," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/4/2018).
Baca Juga
Selain itu, Fadli juga berharap Anwar Usman bisa menjadi penjaga konstitusi. Sebab, konstitusi tidak dapat dipermainkan.
Advertisement
"Mahkamah Konstitusi ini adalah penjaga, guardian of our constitution, penjaga akhir dari konstitusi kita. Jadi tidak boleh dimain-mainkan, ya," ucap dia.
Hakim Mahkamah Konstitusi Anwar Usman terpilih menjadi Ketua MK yang baru. Pemilihan ini berdasarkan hasil pemungutan suara yang dilakukan sembilan hakim konstitusi.
Anwar Usman meraih 5 suara, sedangkan pesaingnya, Hakim Suhartoyo, meraih 4 suara. Anwar merupakan hakim dari unsur Mahkamah Agung (MA). Untuk diketahui, sembilan hakim konstitusi berasal dari tiga unsur, yaitu pemerintah, DPR, dan MA.
"Jadi kita sudah melihat. Berdasarkan hasil tersebut, yang mulia Anwar Usman terpilih menjadi Ketua MK masa periode 2018-2020," ucap Ketua Rapat Pleno Hakim Konstitusi Anwar Usman di Gedung MK.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Wakil Ketua MK
Hakim Aswanto terpilih sebagai Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi. Ia terpilih melalui pemungutan suara di antara sembilan hakim konstitusi. Aswanto mendapat 5 suara, sementara Saldi Isra hanya 4 suara.
"Berdasarkan perolehan suara tersebut, maka yang mulia hakim konstitusi profesor Hakim Aswanto terpilih menjadi Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2018-2020," tutur Ketua Rapat Pleno Hakim Anwar Usman.
Perebutan suara Aswanto dan Saldi sempat bersaing ketat. Keduanya sempat saling menyalip dalam perolehan suara saat Aswanto memperoleh tiga suara kemudian disamai oleh Saldi.
Akan tetapi, akhirnya Saldi harus dipaksa menyerah. Dia kalah suara. Aswanto meraih 5 suara, sedangkan dirinya hanya meraih 4 suara.
Hal ini sempat menjadi bahan guyonan Hakim Arief Hidayat. Dia menyamai layaknya pertarungan pembalap MotoGP Valentino Rossi. "Ini rossi sama siapa balapan ini," ucap Arief dalam rapat pleno di Gedung MK, Jakarta, Senin (2/4/2018).
Mendengar hal itu, Saldi lantas menimpali dengan menyamakan saingannya Rossi, Marc Marquez, pembalap muda asal Spanyol. "Sama Marquez," ucap Saldi sambil tertawa.
Â
Reporter:Â Reporter: Sania Mashabi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement