Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan meneruskan program Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) untuk lima tahun ke depan. Program ini sebelumnya digagas pada masa Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Namun, tak serta merta program itu tetap bernama RPTRA atau Ruang Publik Terpadu Ramah Anak. Anies menyebut, programnya bernama Taman Maju Bersama dan Taman Pintar. Dengan nama yang berbeda ini, ada beberapa perbedaan antara RPTRA dan Taman Maju Bersama.
"Kita menginginkan agar semua yang disebut sebagai taman itu orientasinya park bukan garden. Jadi harapanya akan bisa meningkatkan interaksi antarwarga," kata Anies di Gedung DPRD DKI, Selasa 3 April 2018.
Advertisement
Pengelolaan Taman Maju Bersama, kata Anies, akan dilakukan warga sekitar untuk meningkatkan interaksi warga.
"Pengelolaannya secara langsung bersama dengan warga sekitar. Pemanfaatannya pun disesuaikan dengan aspirasi warga sekitar. Jadi bukan sesuatu yang sifatnya seragam di semua tempat, bervariasi dan sesuai kebutuhannya. Yang diunggulkan dan ditonjolkan adalah interaksinya," beber Anies.
Pada sidang paripurna DPRD sebelumnya, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyebut, Ruang Publik Terpadu (RPT) juga memiliki fungsi sosial sebagai ruang publik ramah anak.
"Selain fungsi ekologis, RTH juga berfungsi sosial sebagai ruang publik warga kota sebagai tempat bermain ramah anak, perpustakaan, berolahraga, dan bersosialisasi. Karena itu, Pemprov DKI akan mengembangkan Taman Maju Bersama dan Taman Pintar," jelas Anies.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kata Sandiaga Uno
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, RPTRA banyak dikeluhkan karena pengelolaannya tidak melibatkan warga.
"Kemarin itu pengelolaan RPTRA banyak dikeluhkan karena enggak memberikan kesempatan partisipasi dan pengelolaan kepada elemen masyarakat," ujar Sandiaga.
Atas dasar itulah, Pemprov DKI membuat Taman Maju Bersama melibatkan warga sekitar.
"Taman Maju Bersama ini konsepnya partisipatif kolaboratif, dari bawah diberikan kesempatan untuk masyarakat berperan aktif mengelola taman tersebut dengan kegiatan budaya, kegiatan edukatif," jelas Sandi.
Advertisement