Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Bambang Soesatyo menyayangkan puisi Sukmawati Soekarnoputri yang berjudul 'Ibu Indonesia'. Sebab puisi tersebut menyinggung soal azan dan cadar.
Padalah masyarakat Indonesia hidup dalam keberagaman. Pria yang biasa disapa Bamsoet ini pun menyarankan agar Sukmawati meminta maaf kepada publik.
"Menurut saya yang terbaik sekarang Bu Sukma meminta maaf, kita anggap ini tidak boleh terjadi lagi," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (4/4/2018).
Advertisement
Politikus Golkar itu meyakini puisi tersebut bukanlah suara dari keluarga Bung Karno, namun pribadi Sukmawati. Kendati begitu, dia tidak mengetahui motivasi Sukmawati mencampur adukan agama dan kebudayaan dalam puisinya.
"Saya tidak tahu motivasinya apa, tetapi dia mencampur adukan agama dengan kebudayaan sangat keliru, kan tidak boleh," ucap Bamsoet.
Sukmawati Soekarnoputri membacakan puisinya dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018, yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis 29 Maret 2018. Puisi itu pun langsung memicu polemik karena menyinggung soal azan dan cadar.Â
 Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Puisi Ibu Indonesia
Ibu Indonesia
Aku tak tahu Syariat Islam
Yang kutahu sari konde Ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu
Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus wujudmu
Rasa ciptanya sangatlah beraneka
Menyatu dengan kodrat alam sekitar
Jari jemarinya berbau getah hutan
Peluh tersentuh angin laut
Lihatlah Ibu Indonesia
Saat penglihatanmu semakin asing
Supaya kau dapat mengingat kecantikan asli dari bangsamu
Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif
Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia
Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan azanmu
Gemulai gerak tarinya adalah ibadah
Semurni irama puja kepada Illahi
Nafas doanya berpadu cipta
Helai demi helai benang tertenun
Lelehan demi lelehan damar mengalun
Canting menggores ayat-ayat alam surgawi
Pandanglah Ibu Indonesia
Saat pandanganmu semakin pudar
Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu
Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya.
Advertisement