Liputan6.com, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai puisi Sukmawati Soekarnoputri yang berjudul 'Ibu Indonesia' memenuhi unsur SARA (Suku Agama ras dan Antargolongan). Sebagai seorang tokoh publik, Sukmawati dinilai tidak bijak dalam memilah kata.
"Puisi ini mengandung unsur SARA. Seharusnya Beliau lebih bijak dalam memilih diksi dalam mengungkapkan narasi puisinya," kata Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid, lewat pesan tertulis, Rabu (5/3/2018).
Untuk itu, MUI mengundang putri Bung Karno, Sukmawati, memberi klarifikasi dan penjelasan atas puisinya itu.
Advertisement
"Jadi ini (undangan) untuk mengetahui maksud terkandung di dalamnya. Sehingga persoalannya tidak semakin gaduh dan melebar kemana-mana, dan dicari solusi," ucap Zainut.
Melihat respons publik saat ini, Zainut mengamini bahwa ruang interpretasi telah terbuka hingga dapat menimbulkan ketersinggungan, khususnya Muslim.
Namun demikian, MUI meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh, dan tidak melakukan tindakan melanggar hukum yang justru akan menodai ajaran Islam.
"Kan Islam mengajarkan kepada umat Muslim untuk melakukan proses tabayun (klarifikasi) dalam setiap menerima berita, dan kepada kita semuanya untuk saling berwasiat dalam masalah kebaikan dan kesabaran," kata Zainut.
Sukmawati membacakan puisinya yang berjudul 'Ibu Indonesia' di acara Indonesia Fashion Week 2018 atau acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya.
Berikut puisi tersebut:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Puisi 'Ibu Indonesia'
Ibu Indonesia
Aku tak tahu Syariat Islam
Yang kutahu, sari konde Ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu
Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus wujudmu
Rasa ciptanya sangatlah beraneka
Menyatu dengan kodrat alam sekitar
Jari jemarinya berbau getah hutan
Peluh tersentuh angin laut
Lihatlah Ibu Indonesia
Saat penglihatanmu semakin asing
Supaya kau dapat mengingat kecantikan asli dari bangsamu
Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif
Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia
Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan azanmu
Gemulai gerak tarinya adalah ibadah
Semurni irama puja kepada Illahi
Nafas doanya berpadu cipta
Helai demi helai benang tertenun
Lelehan demi lelehan damar mengalun
Canting menggores ayat-ayat alam surgawi
Pandanglah Ibu Indonesia
Saat pandanganmu semakin pudar
Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu
Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya.
Advertisement