Sekjen Nasdem Sebut Puisi Sukmawati Bagian dari Seni

Sekretaris Jenderal Johnny G Plate menilai puisi yang disampaikan Sukmawati Sukarnoputri hanya mengekspresikan seni.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 04 Apr 2018, 07:02 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2018, 07:02 WIB
Sukmawati Soekarnoputri
Sukmawati Soekarnoputri. (Liputan6.com/Aditya Prakasa)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate menilai puisi Sukmawati Sukarnoputri hanya bentuk dari ekspresi seni. Dia menilai Sukmawati tidak bermaksud negatif saat membuat dan membacakan puisi tersebut.

"Saya waktu membaca sajaknya, saya melihat ini seorang seniman yang mengekspresikan seni-seninya. Yang memanifestasikan perasaannya. Saya melihat ini suatu karya seni," ucap Johnny di kantor DPP Nasdem, Jakarta, Selasa (3/4/2018).

Dia menuturkan, seni itu tergantung dari sisi pandang masyarakat. Jika dicari-cari negatif, pasti akan banyak. Johnny secara tegas menuturkan sosok Sukmawati bukanlah bagian dari politik. 

"Dan karya seni itu akan berguna akan masyarakat, tergantung dari sisi pandang, sisi positif pandangnya. Kalau karya seni jika dilihat dari sisi negatif, akan banyak negatifnya. Tapi kalau karya seni dilihat dari sisi positifnya, akan banyak sisi positifnya. Karena karya seni banyak autokritiknya. Saya melihat bagian itu seni dan dia bukan bagian dari politik," kata Johnny.

Dia menegaskan, jika semua masalah dikaitkan dengan politik, maka tatanan bangsa bisa rusak. Termasuk soal puisi Sukmawati.

"Kalau dikaitkan dengan politisasi itu bukan seniman. Itu politik. Kalau semua masalah kehidupan dikaitkan dengan politik rusaklah bangsa ini. Jadi kita harus menjaga bangsa ini agar tetap kokoh," ujar Johnny.

Puisi Kontroversial

Sukmawati Soekarnoputri
Sukmawati Soekarnoputri

Puisi yang dibacakan Sukmawati Soekarnoputri menjadi polemik. Bait puisi yang dibacakan dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018, di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis 29 Maret 2018 itu menyinggung soal azan dan cadar.

Atas puisi itu, Sukmawati berujung dipolisikan. Tak tanggung-tanggung, dia dilaporkan oleh dua orang sekaligus. Mereka adalah seorang pengacara bernama Denny Adrian Kushidayat, dan politikus Partai Hanura Amron Asyhari.

Berikut isi lengkap puisi 'Ibu Indonesia' yang dibacakan Sukmawati:

Ibu Indonesia

Aku tak tahu Syariat Islam

Yang kutahu sari konde ibu Indonesia Ciptakan cantik Lebih cantik dari cadarmu

Gerai tekukan rambutnya suci

Sesuci kain pembungkus ujudmu

Rasa ciptanya koneksi beraneka

Menyatu dengan kodrat alam sekitar

Jari jemarinya rahasia getah hutan

Peluh tersentuh angin laut

Lihat Bahasa Indonesia

Saat penglihatanmu semakin lama

Supaya Anda dapat mengingat

Kecantikan asli dari bangsamu

Jika Anda ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif

Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia

Aku tak tahu syariat Islam

Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, pergilah elok

Lebih merdu dari alunan adzan mu

Gemulai gerak tarinya adalah ibadah

Semurni irama puja kepada Illahi

Nafas melakukan berpadu cipta

Helai demi helai benang tertenun

Lelehan demi lelehan damar mengalun

Canting menggores ayat ayat alam surga

Pandanglah Ibu Indonesia

Saat Anda mencari pudar

Supaya Anda dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu

Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya