Kemendes PDTT Optimistis 15 Ribu Desa Tertinggal Terentaskan Tahun Ini

Kemendes menargetkan akan menuntaskan 5.000 desa tertinggal

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Apr 2018, 10:52 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2018, 10:52 WIB
Kemendes Tinjau Program Padat Karya Tunai di Desa
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo meninjau warga yang melakukan kegiatan padat karya tunai membuat gorong-gorong di Desa Bilalang Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, Kamis (12/4). (Liputan6.com/Pool)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes) optimistis dari 30 ribu desa tertinggal akan terentaskan sebanyak 15 ribu desa pada 2018. 30 Ribu desa tertinggal itu tersebar di 74.954 desa di nusantara.

"Saya yakin tahun ini kita berhasil mengentaskan lebih dari 15 ribu desa. Kita tunggu hasil yang valid dari sensus data potensi desa 2018 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)," kata Menteri Eko dalam keterangannya, Jakarta, Rabu (18/4/2018).

Eko menjelaskan berdasarkan RPJMN hingga 2019, Kemendes menargetkan akan menuntaskan 5.000 desa tertinggal menjadi berkembang dan 2.000 desa berkembang menjadi desa mandiri. Namun dari hasil penelitian IPB dan UGM, sudah lebih 10.000 desa dari 30.000 desa tertinggal telah terentaskan.

"Desa itu kalau kita bantu pasti akan bangkit. Masuknya dana desa yang dikelola oleh desa telah memiliki dampak yang luar biasa dalam pembangunan desa sejak tahun 2015," katanya.

Kemendes PDTT, kata Eko, telah membuat terobosan untuk meningkatkan pertumbuhan desa dan meningkatkan pendapatan masyarakatnya dengan mengarahkan empat program prioritas kepada desa dalam menggunakan dana desanya.

Ke empat program itu, pengembangan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades), pembangunan embung, pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan pembangunan sarana olahraga.

"Desa-desa itu miskin karena desa itu tidak punya akses pasar. Dengan model prukades ini, kita akan pertemukan antara daerah dengan dunia usaha dan perbankan serta dari kementerian terkait," ujar dia.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya