Liputan6.com, Jakarta Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sebagai tingkatan tertinggi dalam hierarki pembelajaran, model pembelajaran mencakup keseluruhan aspek mulai dari filosofi dasar hingga implementasi teknis di ruang kelas. Guru yang memahami dan mampu menerapkan model pembelajaran yang tepat akan dapat menciptakan suasana belajar yang efektif dan bermakna bagi siswa.
Baca Juga
Advertisement
Seiring berkembangnya dunia pendidikan, berbagai model pembelajaran telah dikembangkan oleh para ahli untuk menjawab beragam kebutuhan dalam proses belajar mengajar. Setiap model memiliki karakteristik, kelebihan, dan keterbatasan masing-masing. Pemilihan model pembelajaran yang tepat harus mempertimbangkan berbagai faktor seperti tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, materi pelajaran, serta kondisi lingkungan belajar yang tersedia.
Implementasi model pembelajaran tidak hanya berhenti pada pemahaman teori saja, tetapi juga melibatkan keterampilan mengaplikasikannya dalam situasi nyata di kelas. Model ini menjadi pedoman bagi guru dalam merencanakan aktivitas pembelajaran dari persiapan hingga evaluasi. Dengan menguasai berbagai alternatif model pembelajaran, seorang guru dapat mengembangkan pendekatan yang adaptif untuk menciptakan pengalaman belajar optimal bagi siswa dengan beragam kemampuan dan gaya belajar.
Berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber informasi lengkapnya, pada Minggu (20/4).
Pengertian Model Pembelajaran Menurut Para Ahli
Model pembelajaran sering diartikan sebagai pendekatan pembelajaran yang memuat rencana dan alur untuk memandu proses pembelajaran di kelas. Berikut pengertian model pembelajaran menurut beberapa ahli:
Definisi Model Pembelajaran Menurut Para Ahli:
- Arends (1997): Model pembelajaran mengarah pada pendekatan tertentu terhadap instruksi yang terdiri dari tujuan, sintaks (pola urutan), lingkungan, dan sistem pengelolaan secara keseluruhan.
- Adi (2000): Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur dalam mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
- Trianto (2010): Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran di kelas atau tutorial.
Menurut Arends, model pembelajaran merupakan serangkaian instruksi sistematis untuk dilaksanakan oleh siswa. Model pembelajaran harus memenuhi berbagai komponen agar dapat menjadi kesatuan yang utuh dan berfungsi dengan baik dalam proses pembelajaran.
Adi menekankan bahwa penentuan model pembelajaran tidak dapat dilepaskan dari tujuan pembelajaran. Ketika model pembelajaran selaras dengan tujuan pembelajaran, maka penyusunan strategi dan metode pembelajaran akan menjadi lebih mudah dan terorganisir.
Sementara Trianto menjelaskan komponen-komponen dalam model pembelajaran yang meliputi tujuan pembelajaran, langkah-langkah, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Ketika komponen-komponen ini disusun dengan baik, akan tercipta pembelajaran yang efektif dan sesuai kebutuhan siswa.
Dari ketiga definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran di kelas.
Advertisement
Ciri-Ciri Model Pembelajaran yang Baik
Model pembelajaran yang baik memiliki ciri-ciri tertentu. Menurut Rofa'ah (2016), berikut adalah ciri-ciri model pembelajaran yang baik:
Ciri-ciri Model Pembelajaran yang Baik:
- Rasional dan berpikiran logis berdasarkan teori-teori pembelajaran yang sudah ada
- Berorientasi pada pemahaman bagaimana siswa belajar
- Memperhatikan sikap mengajar yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran
- Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
Pertama, model pembelajaran yang baik harus rasional dan berpikiran logis berdasarkan teori pembelajaran yang sudah ada. Model pembelajaran tidak bisa dibuat berdasarkan asumsi atau perkiraan semata, tetapi harus didasarkan pada landasan teoretis yang kuat. Studi tentang model pembelajaran terus berkembang untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Kedua, model pembelajaran yang baik harus berorientasi pada pemahaman tentang bagaimana siswa belajar. Memahami kondisi siswa sangat penting karena model pembelajaran ada untuk kepentingan mereka. Model pembelajaran yang baik memperhatikan karakteristik siswa, seperti gaya belajar, tingkat kognitif, latar belakang sosial-budaya, dan kebutuhan khusus mereka.
Ketiga, model pembelajaran yang baik memperhatikan sikap mengajar yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Guru perlu memiliki keterampilan dan sikap yang sesuai dengan model pembelajaran yang diterapkan. Misalnya, dalam model pembelajaran berbasis masalah, guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing, bukan hanya sebagai penyampai informasi.
Keempat, model pembelajaran yang baik harus mendukung lingkungan belajar yang kondusif. Lingkungan belajar yang baik akan sangat mendukung kinerja siswa dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran perlu mempertimbangkan aspek fisik dari lingkungan belajar, seperti tata ruang kelas dan ketersediaan sumber belajar, serta aspek psikologis seperti iklim kelas dan interaksi antar siswa.
Robert M. Gagné (1999) menyatakan bahwa diperlukan kondisi internal (peningkatan memori siswa) dan eksternal (aspek yang dirancang dalam pembelajaran) yang baik untuk tercapainya hasil pembelajaran yang diharapkan. Dengan memperhatikan kedua kondisi ini, guru dapat menyusun pembelajaran yang optimal.
Fungsi Model Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Model pembelajaran memiliki beberapa fungsi penting dalam kegiatan belajar mengajar. Berikut adalah fungsi-fungsi utama model pembelajaran:
Fungsi-fungsi Model Pembelajaran:
- Memberikan arah dan struktur dalam proses pembelajaran
- Menjadi panduan untuk mengembangkan strategi dan metode pembelajaran
- Membantu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
- Menjadi alat evaluasi untuk merefleksikan praktik pembelajaran
- Dasar untuk mengembangkan inovasi dalam pembelajaran
Pertama, model pembelajaran berfungsi memberikan arah dan struktur dalam proses pembelajaran. Sebagai kerangka konseptual, model pembelajaran memberikan gambaran jelas tentang apa yang harus dilakukan oleh guru dan siswa. Ini membantu guru menyusun rencana pembelajaran yang terstruktur dan sistematis, sehingga semua komponen pembelajaran terintegrasi dengan baik.
Kedua, model pembelajaran menjadi panduan untuk mengembangkan strategi dan metode pembelajaran. Dengan memahami model pembelajaran yang dipilih, guru dapat mengembangkan strategi dan metode yang selaras dengan karakteristik model tersebut. Misalnya, jika guru memilih model pembelajaran kooperatif, maka strategi dan metode yang dikembangkan harus menekankan pada kerja sama dan interaksi antar siswa.
Ketiga, model pembelajaran membantu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Setiap model pembelajaran memiliki karakteristik lingkungan belajar yang spesifik. Misalnya, model pembelajaran langsung membutuhkan lingkungan belajar yang terstruktur dengan fokus pada guru sebagai pusat informasi, sementara model pembelajaran konstruktivis membutuhkan lingkungan yang lebih terbuka dan fleksibel.
Keempat, model pembelajaran menjadi alat evaluasi untuk merefleksikan praktik pembelajaran. Guru dapat mengevaluasi apakah praktik pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan prinsip dan karakteristik model yang dipilih. Ini membantu guru mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam praktik pembelajaran mereka.
Kelima, model pembelajaran menjadi dasar untuk mengembangkan inovasi dalam pembelajaran. Pemahaman tentang berbagai model pembelajaran memberikan wawasan dan inspirasi bagi guru untuk mengembangkan pendekatan pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
Advertisement
Jenis-Jenis Model Pembelajaran
Terdapat beberapa jenis model pembelajaran yang umum digunakan dalam dunia pendidikan. Setiap model memiliki karakteristik, kelebihan, dan kekurangan masing-masing. Berikut adalah beberapa jenis model pembelajaran yang sering digunakan:
1. Model Pembelajaran Langsung
Karakteristik Model Pembelajaran Langsung:
- Materi pembelajaran disampaikan langsung dari guru ke siswa
- Siswa mendapat keterampilan secara langsung
- Pembelajaran berorientasi pada tujuan tertentu
- Lingkungan belajar terstruktur
Model pembelajaran langsung menekankan pada penyampaian materi secara langsung dari guru ke siswa. Guru berperan sebagai sumber utama informasi dan pengetahuan. Materi pembelajaran telah disusun secara sistematis oleh guru sebelum proses pembelajaran dimulai.
Kelebihan Model Pembelajaran Langsung:
- Guru memiliki kontrol penuh atas isi materi
- Dapat diterapkan untuk kelas besar dan kecil
- Mendorong siswa untuk mengungkapkan kesulitan secara langsung
- Efektif untuk materi terstruktur dengan waktu terbatas
- Cocok untuk siswa dengan nilai akademik rendah
Kekurangan Model Pembelajaran Langsung:
- Sulit mengakomodasi perbedaan kemampuan dan gaya belajar siswa
- Sangat bergantung pada kemampuan guru
- Kurang mengembangkan keterampilan sosial siswa
- Siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran
2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Karakteristik Model Pembelajaran Berbasis Masalah:
- Fokus pada keterkaitan antar disiplin ilmu
- Mendorong analisis masalah dan pengembangan hipotesis
- Hasil pembelajaran berupa karya nyata sebagai solusi masalah
- Pembelajaran berpusat pada siswa
Model pembelajaran berbasis masalah memberikan siswa kesempatan untuk belajar melalui penyelidikan masalah kehidupan nyata. Model ini mendorong siswa untuk menyelesaikan masalah menggunakan kemampuan nalar dan melatih kemampuan belajar secara mandiri.
Kelebihan Model Pembelajaran Berbasis Masalah:
- Mendorong siswa menyelesaikan masalah realistik
- Mengembangkan kemampuan berpikir kritis
- Memupuk sifat inkuiri siswa
- Meningkatkan motivasi belajar siswa
Kekurangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah:
- Persiapan pembelajaran kompleks
- Membutuhkan waktu lebih lama
- Sulit untuk mencari masalah yang relevan
- Membutuhkan banyak sumber belajar
3. Model Pembelajaran Kontekstual
Model pembelajaran kontekstual menekankan pada keterkaitan antara materi pelajaran dengan kehidupan nyata. Kompetensi siswa dinilai berdasarkan kemampuan mereka dalam menghubungkan pembelajaran dengan aplikasi praktis.
Komponen Model Pembelajaran Kontekstual:
- Konstruktivisme: Pemahaman siswa secara mandiri
- Inkuiri: Proses pembelajaran berbasis penemuan
- Questioning: Pertanyaan yang mendorong pemikiran lebih dalam
- Learning Community: Pembelajaran dalam kelompok
- Modeling: Contoh yang bisa diikuti siswa
- Refleksi: Evaluasi proses pembelajaran
- Authentic Assessment: Penilaian yang mencakup proses dan hasil
4. Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif menekankan pada kerja sama dalam kelompok. Model ini tidak hanya meningkatkan pencapaian akademik, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial dan emosional siswa.
Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif:
- Tujuan kelompok: Keberhasilan belajar berdasarkan performa kelompok
- Pertanggungjawaban individu: Setiap anggota harus menguasai materi
- Kesempatan yang sama untuk sukses: Sistem penilaian berdasarkan peningkatan individu
Tipe-tipe Model Pembelajaran Kooperatif:
- Jigsaw: Siswa menjadi "ahli" dalam topik tertentu dan mengajarkannya ke anggota kelompok
- Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC): Fokus pada kemampuan membaca dan menulis
- Numbered Head Together (NHT): Setiap siswa diberi nomor dan harus siap menjawab pertanyaan
- Student Teams Achievement Divisions (STAD): Siswa belajar dalam kelompok dan dinilai secara individual
- Team Game Tournament (TGT): Menggunakan turnamen akademik untuk meningkatkan motivasi belajar
Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Sebagai pedoman bagi guru, model pembelajaran membantu mengorganisasikan proses belajar mengajar secara sistematis dan efektif. Pemilihan model pembelajaran yang tepat harus mempertimbangkan berbagai faktor seperti tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, dan materi yang akan diajarkan.
