AHY Terpikat Kain Tenun Baduy

AHY mengapresiasi masyarakat Baduy yang terus mempertahankan budaya dari gempuran modernisasi.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 24 Apr 2018, 23:11 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2018, 23:11 WIB
Yandhi Deslatama/Liputan6.com
AHY mendatangi kampung Baduy.

Liputan6.com, Lebak - Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) untuk Pemilukada 2018 dan Pilpres 2019 Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyambangi perkampungan Suku Baduy di perkampungan Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.

AHY yang mengenakan lomar atau ikat kepala khas Baduy, berjalan masuk ke dalam perkampungan ditemani rintik hujan. Sampai di sebuah rumah, dia disuguhi kopi hitam dengan gula aren dengan gelas terbuat dari bambu, atau masyarakat Baduy menyebutnya Somong.

"Benar-benar terasa sejuk. Adem hati ini disambut dengan keramah-tamahan, disambut dengan alam yang begitu asri, begitu indah dan begitu natural," kata AHY, melalui pesan tertulis, Senin (24/4/2018).

Putra sulung SBY ini mengapresiasi masyarakat Baduy yang terus mempertahankan budaya dari gempuran modernisasi.

Dia pun memilih kain tenun Baduy, yang akan dijadikan oleh-oleh untuk keluarganya usai berkeliling di Banten.

"Saya mengapresiasi apa yang terus diperjuangkan oleh masyarakat Baduy, yang ingin terus mengabdikan dirinya dalam rangka melestarikan tradisi, adat, budaya yang diturunkan dari leluhur," ujar AHY.

Sambangi Ponpes

AHY
Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) untuk Pemilukada 2018 dan Pilpres 2019, Agus Harimurti Yudhoyono. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Sebelumnya, AHY sempat menyambangi Pondok Pesantren (Ponpes) Al'Mizan di Kabupaten Pandeglang, Banten.

Di Ponpes, Ketua Kogasma Demokrat itu membagikan tiga hal yang harus dimiliki para santriwati, agar menjadi generasi yang benar-benar hebat dan bisa memimpin Indonesia ke depan.

Menurut AHY, bekal pertama adalah akhlak yang mulia, integritas, karakter, nilai-nilai islam yang menyejukkan, yang membawa kedamaian. Yang, dibekali wawasan, kapasitas intelektual untuk melihat peluang di abad 21 ini. Ketiga, harus memiliki kemampuan dan kapasitas kepemimpinan.

"Umat Islam di Indonesia bukanlah sekedar pemeluk agama Islam, tetapi adalah komponen rakyat terbesar yang memiliki andil, memiliki nilai vital bagi kemerdekaan dan juga pembangunan bangsa," jelasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya