Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), menegaskan pentingnya hubungan antara Indonesia dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang kini meliputi berbagai sektor, di antaranya perdagangan, infrastruktur, energi, dan pengembangan sumber daya manusia.
Hal tersebut disampaikan Menko AHY dalam pertemuan bilateral bersama Wakil Perdana Menteri RRT Ding Xuexiang, Rabu 26 Maret 2025.
Baca Juga
"Pertemuan ini menjadi langkah baru untuk kolaborasi kita, memastikan kesejahteraan kedua negara. RRT merupakan mitra dagang penting, dengan nilai kerja sama hingga 133 miliar dolar AS pada 2023. Selain itu, kerja sama selama ini sejalan dengan Asta Cita Presiden serta akan mendorong terwujudnya Indonesia Emas 2045,ā ujar Menko AHY, seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (27/3/2025).
Advertisement
Menko AHY menuturkan, pandangannya terkait salah satu pencapaian kerja sama kedua negara, yaitu pembangunan Kereta Api Cepat JakartaāBandung yang diresmikan pada 2023. Proyek tersebut berhasil mengurangi waktu tempuh antara Jakarta dan Bandung secara signifikan.
"Proyek ini bukan hanya meningkatkan konektivitas, tetapi juga memperkuat perekonomian Indonesia. Kesuksesan tersebut mendasari rencana ekspansi koridor kereta cepat baru rute JakartaāSurabaya dengan harapan dapat mendorong integrasi ekonomi," ujar dia.
Selain proyek infrastruktur yang telah terbangun, Menko AHY mengungkapkan potensi kolaborasi pada proyek Giant Sea Wall yang dirancang untuk mengatasi erosi pantai dan banjir di Jakarta.
"Pengalaman Tiongkok pada sejumlah proyek rekayasa skala besar, seperti Sistem Pengendalian Banjir di Shanghai dan Tianjin Coastal Management Initiative, dapat membuka pemahaman kami lebih baik lagi. Kami harapkan bantuan teknis serta dukungan pendanaan dari RRT untuk merancang dan mengimplementasikan proyek tersebut,ā ungkap Menko AHY.
Pada kesempatan tersebut, Menko AHY menyampaikan harapan agar RRT dapat berperan dalam transisi energi Indonesia melalui pengembangan energi terbarukan, di antaranya energi panas bumi, tenaga surya, angin, dan penyimpanan energi.
Selain itu, menurut Menko AHY, Indonesia juga berencana memperluas kerja sama dengan Tiongkok di bidang pengembangan industri nikel dan produksi baterai kendaraan listrik, mengingat Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar kedua di dunia.
Ā
Pengembangan SDM
"Indonesia telah berkomitmen mencapai Net Zero Emissions pada 2060 serta meningkatkan porsi energi terbarukan dalam jaringan listrik nasional. RRT, sebagai pemimpin global dalam teknologi energi terbarukan, dapat memainkan peran penting dalam transisi energi di Indonesia," ujar dia.
Menko AHY juga menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia untuk mendukung industrialisasi dan inovasi Indonesia.
Untuk itu, Indonesia mengusulkan perluasan program beasiswa dan pertukaran pelajar dengan universitas terkemuka di Tiongkok, serta memperkuat pendidikan vokasi dan teknis dalam sektor-sektor seperti teknik, robotika, dan ekonomi digital.
"Saya berharap pertemuan bilateral ini menjadi langkah penting dalam memperkuat hubungan IndonesiaāRRT ke depan, terutama dalam sektor-sektor yang berkaitan dengan keberlanjutan, inovasi, dan pembangunan ekonomi. Untuk itu, bersama ini kami mengundang RRT untuk berpartisipasi dalam Konferensi Internasional Infrastruktur Indonesia 2025, yang akan menjadi platform diskusi tingkat tinggi mengenai investasi, teknologi, dan pembangunan berkelanjutan," kata dia.
Advertisement
Menko AHY Pastikan Perjalanan Mudik Lebaran 2025 Aman hingga Nyaman
Sebelumnya, arusĀ mudik LebaranĀ 2025 diperkirakan melonjak signifikan. Untuk memastikan perjalanan yang aman dan nyaman bagi masyarakat, pemerintah telah menyiapkan berbagai kebijakan.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY) menuturkan, pemerintah telah menyiapkan berbagai kebijakan dan strategi untuk menghadapi arus mudik-balik Lebaran 2025, termasuk penyesuaian tarif dan rekayasa lalu lintas.
Diperkirakan sekitar 140 juta masyarakat akan melakukan perjalanan mudik tahun ini menggunakan berbagai moda transportasi.
Menko AHY juga menuturkan, Kementerian Pekerjaan Umum telah menyiapkan alat berat untuk mengantisipasi perbaikan jalan rusak.
Selain itu, Kementerian Perhubungan juga telah memetakan dan mensimulasikan titik-titik rawan kepadatan di berbagai moda transportasi, termasuk di jalur darat seperti Pelabuhan Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, serta ruas tol Trans Jawa dan Trans Sumatra. Terkait kesiapan moda transportasi lainnya, Menko AHY akan memastikan peningkatan kapasitas angkutan udara, laut, dan kereta api.
"Kami juga berupaya untuk menambah jumlah maskapai. Penerbangan ditambah, jumlah kapal ditambah, kereta api juga ditambah, dan semua moda transportasi. Kita yakinkan kondisinya aman. Jadi harus ada pemeriksaan rem,ā ujar dia seperti dikutip dari keterangan resmi, Jumat (21/3/2025).
Hal lain yang telah dilakukan pemerintah adalah pengurangan biaya transportasi, termasuk penurunan harga tiket pesawat ekonomi domestik hingga 14-15 persen, dengan beberapa rute bahkan mendapatkan diskon lebih besar. Pemerintah berharap dengan kebijakan ini, masyarakat Indonesia dapat mengurangi biaya perjalanan dalam menyambutĀ LebaranĀ 2025.
"Yang jelas kami juga berusaha, pemerintah berusaha atas arahan Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk mengurangi harga tiket pesawat ekonomi domestik hingga 14 persen, bahkan ada beberapa yang bisa 15 sampai dengan 18 persen,ā ujar dia.
Selain itu, pemerintah juga telah menetapkan diskon tarif tol sebesar 20 persen di 17 ruas jalan tol, terutama di Trans Jawa dan Trans Sumatra.
Tantangan Persiapan Mudik
Dalam upaya memastikan keselamatan para pemudik, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetapĀ mengutamakan keselamatan dalam perjalanan. Menko menegaskan pentingnya istirahat yang cukup bagi pengemudi guna menghindari kelelahan yang dapat berakibat fatal.
"Ini adalah kebijakan sekaligus keberpihakan Bapak Presiden Prabowo Subianto dan pemerintah untuk memastikan mudik berjalan dengan aman, lancar, dan terjangkau bagi masyarakat," tambahnya.
Tantangan utama dalam persiapan mudik tahun ini tetap pada keseimbangan antara ketersediaan dan permintaan layanan transportasi.
Pemerintah terus mencari solusi jangka panjang untuk menghadapi lonjakan permintaan selama musim liburan, termasuk dengan mengintegrasikan kebijakan yang berkaitan dengan harga avtur, biaya bandara, serta berbagai komponen lain yang mempengaruhi harga tiket pesawat dan moda transportasi lainnya.
Selain itu, peningkatan mobilitas arus mudik-balik Lebaran 2025 ini diharapkan turut mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor pariwisata, kuliner, akomodasi, dan ekonomi kreatif, yang akan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat di berbagai daerah.
Ā
Advertisement
