Ajakan Turun ke Jalan Rayakan May Day Diwarnai Tangis Buruh

Ajakan untuk melakukan aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh, disambut isak tangis para buruh yang masih juga belum menerima uang pesangon.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 01 Mei 2018, 08:36 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2018, 08:36 WIB

Fokus, Jakarta - Ada yang berbeda dari persiapan hari buruh di kawasan industri Pulogadung, Jakarta. Ajakan untuk melakukan aksi unjuk rasa hari ini, Selasa (1/5/2018) di Istana Merdeka disambut isak tangis buruh yang masih juga belum menerima uang pesangon.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Selasa (1/5/2018), Sukiman misalnya, sejak ia dirumahkan, tak ada pesangon dari perusahaan meski dirinya telah bekerja lebih dari 18 tahun.

Di Tangerang, Banten, sejumlah buruh dari berbagai organisasi lebih fokus untuk mempersiapkan perangkat dan peraga aksi turun ke jalan. Selain poster dan spanduk, dibuat juga gurita raksasa yang melambangkan kapitalisasi yang makin menggurita.

Sementara di Depok, Jawa Barat, Serikat Pekerja Metal Indonesia PT XACTY, telah mempersiapkan logistik. Selain makanan, buruh juga menyiapkan kaos dan poster untuk aski unjuk rasa hari ini. Dari Depok akan turun 500 massa buruh dengan tuntutan menolak permen nomor 78 tentang pengupahan.

Selain itu, dari Medan, akan turun ke jalan sekitar 2.000 massa buruh dan mahasiswa. Mereka mendesak Presiden Joko Widodo membatalkan peraturan presiden nomor 20 tahun 2018 tentang pekerja asing, yang dinilai telah merugikan pekerja buruh di Indonesia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya