Liputan6.com, Jakarta - Asteroid Vesta adalah asteroid terbesar kedua dan satu-satunya yang dapat terlihat oleh mata tanpa bantuan alat. Asteroid ini memiliki bentuk orbit ellipsoidal dengan dimensi radial hingga 283 kilometer.
Karena ukuran asteroid ini sangat besar, Vesta diyakini tubuhnya dapat dibedakan dengan inti dan mantel, seperti planet Bumi. Misteri geologi pada asteroid Vesta telah lama menarik perhatian ilmuwan, sejak ditemukan pertama kali pada 29 Maret 1807.
Ilmuwan menilai pembentukan planet mungkin bisa dipelajari dari asteroid ini. Dikutip dari laman Britannica pada Jumat (25/04/2025), berikut fakta-fakta menarik asteroid Vesta.
Advertisement
Baca Juga
1. Asteroid Terbesar Kedua
Asteroid Vesta adalah salah satu objek terbesar di sabuk asteroid. Objek antariksa ini memiliki diamete rata-rata hingga 525 kilometer atau sekitar 326 mil.
Asteroid Vesta adalah benda paling masif kedua di sabuk asteroid, setelah planet kerdil Ceres. Berat asteroid ini mencakup hampir 9 persen dari total massa semua asteroid.
Hanya planet kerdil Ceres yang lebih masif dari asteroid Vesta di wilayah puing-puing berbatu antara Mars dan Jupiter. Wahana antariksa Dawn milik NASA telah mengitari Vesta dari 16 Juli 2011 hingga 5 September 2012.
Wahana tersebut menemukan bahwa asteroid raksasa itu hampir berbentuk bulat, sehingga hampir diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Tidak seperti asteroid lainnya, Vesta telah terbagi menjadi tiga lapisan yaitu kerak di bagian luar, mantel di bagian tengah, dan inti di bagian dalam.
Karakteristik tersebut dikenal sebagai diferensiasi yang juga terjadi pada planet seperti planet Bumi, Mars, dan Venus.
Â
Permukaan Penuh Bekas Tumbukan
2. Permukaan Penuh Bekas Tumbukan
Asteroid Vesta adalah batuan paling terang di langit, sehingga mudah terlihat dari bumi dengan mata telanjang. Vesta pertama kali yang dikunjungi dari empat asteroid terbesar Ceres, Vesta, Pallas, dan Hygiea.
Misi Dawn mengorbit Vesta pada 2011 memberikan wawasan baru tentang dunia berbatu ini. Di antara asteroid lainnya, Vesta terkenal unik.
Vesta memiliki bercak terang dan gelap di permukaannya mirip seperti bulan, dari pengamatan berbasis darat menentukan bahwa asteroid tersebut memiliki daerah basaltik. Basaltik yang berarti bahwa lava pernah mengalir di permukaan Vesta.
Bentuknya tidak beraturan, kira-kira seperti sferoid oblate atau istilahnya bola yang hancur.
3. Tabrakan Dahsyat
Wahana antariksa Dawn milik NASA yang bertugas menjelajahi dua dunia sabuk asteroid, menghabiskan waktu lebih dari setahun untuk mengorbit Vesta. Hasil gambar wahana antariksa yang dikirim ke bumi, menunjukkan bahwa di sepanjang ekuator Vesta terdapat palung-palung besar yang ukurannya sebanding dengan Grand Canyon.
Ternyata hal itu menunjukkan sebuah benturan besar yang bergema begitu dahsyat melalui Vesta sehingga benar-benar berubah bentuk, dan meninggalkan bekas luka di sepanjang ekuatornya. Benturan besar tersebut terjadi lebih dari satu miliar tahun lalu yang ternyata adalah yang kedua dari dua tabrakan dahsyat di kutub selatan Vesta.
Tabrakan pertama, sekitar dua miliar tahun lalu menciptakan cekungan Veneneia yang lebarnya sekitar 400 kilometer. Tabrakan kedua menghancurkan kawah yang sudah ada sebelumnya, membentuk cekungan tumbukan Rheasilvia yang berdiameter 500 kilometer di atas kawah pertama.
Ketika debu dari tabrakan itu mengendap, kutub selatan Vesta yang hancur telah tumbuh menjadi gunung yang sangat besar.
4. Gunung di Permukaan Vesta
Wahana antariksa Dawn menunjukkan bahwa Vesta memiliki sebuah gunung yang tingginya kurang lebih 22 km dengan bagian kaki gunungnya seluas 180 km. Gunung di asteroid ini lebih tinggi tiga kali lipat dari Gunung Everest, gunung paling tinggi di Bumi.
Gunung tersebut berada di kutub selatan Vesta. Ketinggian gunung tersebut membuatnya hampir setinggi Olympus Mons, gunung raksasa berapi di Mars.
Olympus Mons merupakan gunung tertinggi di tata surya. Ketinggiannya menjulang sekitar 15 mil atau sekitar 24 kilometer di atas permukaan Mars.
Â
Advertisement
Gagal Menjadi Planet
5. Gagal Menjadi Planet
Para ilmuwan meyakini Vesta sebenarnya adalah protoplanet atau calon planet yang gagal berkembang menjadi planet. Ada beberapa hal yang menunjukkan Vesta sebagai protoplanet.
Vesta adalah benda induk dari meteorit yang dikenal sebagai akondrit basaltik HED atau pengelompokan jenis howardite, eucrite, dan diogenite. Selain itu, Vesta juga memiliki inti besi yang mampu menghasilkan medan magnet yang serupa dimiliki oleh bumi.
Permukaannya juga lebih menyerupai planet batuan daripada asteroid. Sayangnya Vesta berada di tempat yang tidak tepat antara orbit Mars dan Jupiter.
Gravitasi Jupiter berpengaruh sangat besar sehingga protoplanet ini tidak bisa berakreasi (bergabung) satu sama lain. Dalam kawasan sabuk asteroid benda-benda juga bergerak dengan sangat cepat sehingga memungkinkan untuk terjadi tabrakan satu sama lain.
Kecepatan inilah yang kemungkinan menghancurkan Vesta menjadi planet.
(Tifani)
