Golkar Resmi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Cawapres Jokowi

Keputusan dukungan kepada Airlangga untuk mendampingi Jokowi diharapkan bisa mengerek elektabilitas Golkar.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 02 Mei 2018, 16:09 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2018, 16:09 WIB
Rapat internal Golkar yang putuskan dorong Airlangga Hartarto menjadi Cawapres Jokowi
Rapat internal Golkar yang putuskan dorong Airlangga Hartarto menjadi Cawapres Jokowi

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Pakar Partai Golkar resmi memberi dukungan kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai calon wakil presiden pendamping Jokowi. Putusan itu sudah bulat.

"Mengusung langsung wakil presidennya, yaitu Ketua Umum Golkar itu sendiri, yang sudah diusulkan Dewan Pakar, Dewan Pembina, dan Dewan Kehormatan," kata Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono usai rapat internal di Kantor DPP Partai Golkar, Anggrek Neli, Jakarta Barat, Rabu (2/5/2018).

Menurut Agung, putusan untuk mengusung Airlangga perlu disegerakan. Sebab, hal tersebut akan berdampak pada elektabilitas Golkar.

"Jadi saya kira tepat apabila sekarang disampaikan (Airlangga jadi cawapres), bahwa inilah pemimpin kami. Yang kemudian diharapkan bisa mempunyai efek meningkatkan elektabilitas," dia menjelaskan.

Meski begitu, Agung enggan memaksakan peluang keterpilihan Airlangga ke depannya. Jika nantinya sang ketua umum tidak dipilih Jokowi, hal itu dipastikan tak membuat semangat juang Golkar mengusung Jokowi di periode kedua menjadi kendur.

"Sikap boleh disampaikan pada saat sekarang, tidak usah malu dan segan, toh kita sadar keputusan terakhir di tangan Pak Presiden. Kalau keputusannya lain, tidak perlu marah atau kecewa, sikap konsisten, kita mendukung Jokowi sampai 2019," Agung menandaskan.

 

Jurus Golkar

Politikus Partai Golkar M Misbakhun meyakini partainya yang kini dipimpin Airlangga Hartarto bakal mampu memanen suara pemilih pada Pemilu 2019. Bahkan, Misbakhun optimistis Golkar bakal berkontribusi besar memenangkan Jokowi pada pemilu presiden mendatang.

Hal itu disampaikan Misbakhun dalam diskusi paparan hasil survei Cyrus Network bertitel Peta Persepsi Publik Jelang Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019 di Jakarta Pusat, Kamis, 19 April 2018.

Berdasar survei Cyrus, PDIP memiliki elektabilitas 26,9 persen karena diidentikkan dengan Jokowi. Sedang elektabilitas Golkar adalah 11,5 persen. Namun, Misbakhun meyakini Golkar dengan kerja-kerja politiknya mampu mengerek elektabilitas.

"Saya sampaikan bahwa hasil survei ini adalah data statis. Data dinamisnya adalah Pilkada 2018 nanti," ujar dia dalam diskusi yang juga dihadiri politikus PDIP Maruarar Sirait dan Managing Director Cyrus Network Eko Afianto itu.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya