Hardiknas, Pelajar Kurang Mampu di Banyuwangi Dapat Uang Saku

Peringatan Hardiknas ditandai dengan pemberian uang saku oleh Bupati Abdullah Azwar Anas di rumah salah seorang pelajar di Kecamatan Kalipuro.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mei 2018, 20:49 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2018, 20:49 WIB
[Bintang] Good News Today: Aplikasi Belajar, Sekolah Gratis, Robot Steril
Ilustrasi anak sekolah. (via: Liputan6.com))

Liputan6.com, Banyuwangi - Bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Jawa Timur, memberikan uang saku dan transportasi setiap hari kepada para pelajar kurang mampu.

Peluncuran program di peringatan Hardiknas ini ditandai dengan pemberian uang oleh Bupati Abdullah Azwar Anas, di rumah salah seorang pelajar di Kecamatan Kalipuro.

"Ini program pengaman bagi pelajar kurang mampu secara berkelanjutan. Kan, untuk biaya pendidikannya sudah dibiayai pemerintah. Tapi mereka kadang terkendala transportasi ke sekolah, tidak ada uang saku. Program ini hadir untuk mereka," ujar Anas, seperti dikutip dari Antara, Rabu (2/5/2018).

Anas berharap program ini bisa membantu para pelajar kurang mampu untuk semakin giat bersekolah. Uang saku yang diberikan setiap hari bisa digunakan untuk membeli makanan di kantin sekolah, sehingga mendapat gizi yang cukup dan bisa menstimulasi otak dalam menerima materi pembelajaran.

"Semoga program ini juga bisa mampu meringankan beban keluarga yang kurang mampu," tambahnya.

Uang saku yang disediakan untuk siswa SD/MI sebesar Rp 5 ribu setiap hari, SMP/MTs Rp 10 ribu per hari, dan SMA/MA/SMK Rp 15 ribu per hari, termasuk untuk sekolah luar biasa. Adapun uang transportasinya Rp 5 ribu per hari.

Dengan demikian, setiap hari siswa SD/madrasah ibtidaiyah (MI) akan menerima bantuan uang Rp 10 ribu, SMP/MTs sebesar Rp 15 ribu, sedangkan uang saku untuk siswa SMA dan sederajat Rp 20 ribu. Dengan ukuran standar hidup bagi Kota Banyuwangi, jumlah uang itu sangat mencukupi untuk membeli makanan bermutu bagi pelajar.

"Uang saku dan transportasi ini diberikan langsung ke siswanya," ucap Anas.

Uang Saku di Banyuwangi Jaring Ribuan Pelajar

Mirip KTP, Kini Anak-anak Juga Punya Kartu Identitas
Petugas mencocokan data siswa saat membuat Kartu Identitas Anak (KIA) di SD Negeri 01 Sawah Baru, Ciputat, Jumat (27/4). KIA ini bermanfaat sebagai bentuk pemenuhan hak anak dan dokumen kependudukan. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Banyuwangi Sulihtiyono menambahkan, program ini ditargetkan bisa menjaring 1.000 pelajar kurang mampu di wilayah paling timur Pulau Jawa dengan total dana yang disiapkan Rp 1,9 miliar.

"Nanti dievaluasi lagi. Bisa ditambah pada pertengahan tahun saat penyusunan APBD Perubahan, sehingga jumlah penerimanya akan semakin banyak," kata Sulihtiyono.

Dia menjelaskan, saat ini verifikasi penerima program itu terus dikebut. Verifikasi dilakukan agar tidak bersinggungan dengan program lainnya, karena Pemkab Banyuwangi juga mempunyai sejumlah program lain untuk pelajar kurang mampu. Di antaranya program tabungan pelajar kurang mampu yang memberikan tabungan untuk 2.800 siswa.

Wanda Putri, pelajar SMK PGRI 1 Giri, mengaku senang mendapatkan bantuan dari program itu.

"Senang sekali dapat uang saku dan uang transportasi setiap hari. Bahkan, ini ada sisanya, bisa saya tabung," ujar gadis 16 tahun ini.

 

Saksikan video pilihan selengkapnya di bawah ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya