Polisi Belum Tentukan Tersangka Kasus Intimidasi Ibu dan Anak di CFD

Polisi berharap CF betul-betul dimanfaatkan di seluruh masyarakat untuk digunakan berkumpul, berolahraga, sesuai dengan aturan.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 03 Mei 2018, 13:30 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2018, 13:30 WIB
Susi Ferawati melaporkan intimidasi yang diterimanya di CFD (Ronald/Merdeka.com)
Susi Ferawati melaporkan intimidasi yang diterimanya di CFD (Ronald/Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta = Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menyampaikan, penyidik masih belum dapat menentukan tersangka kasus intimidasi yang dilakukan terhadap ibu dan anak di Car Free Day (CFD) Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat pada Minggu, 29 April 2018.

"Tadi malam saya sudah ketemu dengan Direktur Kriminal Khusus maupun Kriminal Umum Polda Metro Jaya, masih mengumpulkan bahan-bahan keterangan. Sampai saat ini kita belum menentukan siapa-siapa tersangkanya," tutur Setyo di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Kamis (3/5/2018).

Menurut Setyo, massa yang banyak membuat pihak kepolisian cukup kewalahan mengawasi. Padahal, pihaknya sudah melakukan antisipasi dengan upaya membagi dua kelompok penikmat CFD itu agar tidak bergesekan.

"Gini, kita lihat saja di video. Di video tersebut ada polisi pakai sepeda, ada petugas polisi berjalan kaki. Tapi kalau sampai terjadi, kemarin itu kan orangnya ratusan. Pada saat berjalan, lolos satu dua orang. Kemudian terjadi kejadian itu, Polda Metro Jaya sudah melakukan upaya, tapi ada yang lolos. Kita lihat faktanya gitu," jelas dia.

Pihaknya berharap masyarakat turut tanggap melawan isu yang dapat membuat perpecahan. Polisi juga berkoordinasi dengan Pemprov DKI untuk menggalakkan perlawanan terhadap aksi intimidasi dan persekusi.

"Kita akan koordinasikan dengan Pemprov dan pada seluruh Indonesia, kita berharap CFD betul-betul dimanfaatkan di seluruh masyarakat untuk digunakan berkumpul, berolahraga, sesuai dengan aturan. Bebas dari politik dan SARA. Kalau di Jakarta ada Pergubnya. Tapi kita imbau karena belum masuk tahapan, supaya tidak terjadi gesekan-gesekan dan konflik-konflik di lapangan," Setyo menandaskan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Korban Melapor

Sementara itu, dua korban dugaan intimidasi pada acara Car Free Day (CFD) telah membuat laporan polisi di Mapolda Metro Jaya. Mereka adalah Susi Ferawati, dan Stedi Repki Watung.

Keduanya mengaku menerima perlakuan tak menyenangkan saat mengenakan kaus #DiaSibukKerja oleh massa yang mengenakan kaus #2019GantiPresiden saat CFD, Minggu, 29 April 2018.

"Ya ketakutan Mas. Sangat ketakutan," kata Susi usai membuat laporan di Polda Metro Jaya, Senin 30 April 2018.

Menurutnya, aksi intimidasi itu terjadi ketika dia bersama kedua anaknya sedang mengikuti jalan santai yang digelar relawan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Dalam acara tersebut, para relawan mengenakan kaus #DiaSibukKerja. Tiba-tiba saja Susi dan anaknya memisahkan diri lantaran putranya ingin buang air kecil.

"Kebetulan ketika jalan rombongan itu, anak saya mau ke toilet dan itu ada Hotel Pullman di situ. Anak saya diantar dulu ke sana sekitar 10 sampai 15 menit, sudah selesai, kita berpencar dari rombongan itu, barisan itu. Akhirnya karena sudah terpencar, kita jalan santai saja," ujar Susi memaparkan kronologi intimidasi itu.

Dia menambahkan, "Kita mau cari tahu juga, lurus ke arah Sudirman atau kita putar balik ke arah Thamrin. Lalu kita putuskan untuk arah putar balik."

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya