Liputan6.com, Jakarta - Polri telah menuntaskan operasi penanggulangan teroris dan pembebasan sandera di rutan cabang Salemba, kompleks Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Operasi itu selesai pukul 07.15 WIB.
Selanjutnya pada pukul 07.20 WIB, terdengar enam bunyi ledakan di lokasi Mako Brimob. Suara itu disebutkan berasal dari bom rakitan yang dibuat para napi teroris.
"Ternyata selama 24 jam menyandera, mereka juga merakit bom dan sebagainya. Itu tadi diledakkan. Itu peledakan bom yang sudah berhasil dirakit yang pimpin operasi Danko Brimob dibawah kendali juga Kapolda Metro dan lainnya," jelas Wakapolri Komjen Syafruddin saat konferensi pers di Mako Brimob, Kamis (10/5/2018).
Advertisement
Sementara Danko Brimob Irjen Rudy Sufahriadi mengatakan, ledakan itu merupakan upaya Polri meledakkan tembok untuk kembali merebut bom dari tangan para napi teroris. Mereka diduga menyimpan bom-bom di dalam ruangan tahanan.
Rudy menjelaskan ketika kericuhan terjadi, para napiter menjebol tembok yang menuju ruang penyidikan. Di tempat itu, para napi teroris merebut barang bukti berupa bom yang disita penyidik.
"Patut diduga, mereka menyimpan bom-bom. Bom-bom itu didapat dari barang bukti yang kemarin disita belum digudangkan penyidik Densus. Di ruang pemeriksaan itu, mereka ambil lagi barang bukti," ujar dia.
Bom rakitan tersebut diduga digunakan sebagai perlindungan selama napi teroris menguasai rutan di Mako Brimob. Untuk jumlahnya, Rudy tak menyebut secara rinci.
"Yang dibuat, bom untuk ranjau. Tadi kita ledakkan semua," ucap Rudy.
Â
Saksikan video menarik berikut ini: