Wasekjen PBNU Minta Kejadian Mako Brimob Tak Dikaitkan dengan Politik

Dia prihatin atas kejadian di Mako Brimob tersebut. Untuk itu, TNI dan Polri diminta tetap menjaga kekompakan.

oleh Muhammad Ali diperbarui 10 Mei 2018, 10:18 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2018, 10:18 WIB
Melihat Suasana Terkini Gerbang Mako Brimob Usai Kerusuhan
Personel Brimob berjaga di depan pintu gerbang Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5). Enam orang dilaporkan meninggal dalam kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Kerusuhan yang terjadi di rutan cabang Salemba, Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, mengundang reaksi sejumlah tokoh. Salah satunya Wasekjen PBNU Hery Haryanto Azumi. Dia menilai, peristiwa itu memperihatinkan karena telah menimbulkan keresahan di masyarakat.

Sejumlah foto dan video terkait penyiksaan anggota aparat di Mako Brimob bermunculan. Belakangan kelompok ekstrem Negara Islam (ISIS) mengklaim bahwa pejuang mereka tengah terlibat dalam pertempuran sengit dengan Densus 88 di Indonesia.

“Kita prihatin dengan tragedi ini. Masyarakat sudah mulai resah. Apalagi kelompok ISIS mengklaim bahwa militannya terlibat dalam bentrokan tersebut. Jadi situasi tambah mencekam,” kata Hery, Jakarta, Kamis (19/5/2018).

Melihat kondisi itu, Hery berharap TNI dan Polri tetap menjaga kekompakan. Hal itu penting karena dalam situasi demikian, biasanya ada pihak-pihak yang sengaja membuat suasana keruh bahkan ingin mengadu domba.

“Dalam peristiwa ini, kami berharap TNI dan Polri terus menjaga kekompakan. Kekompakan aparat adalah modal penting untuk menjaga situasi tetap kondusif,” terang Hery.

Selain mendorong kekompakan para aparat, Hery juga mengajak segenap elemen bangsa untuk ikut menjaga suasana yang tenteram. Sebab, saat ini adalah tahun politik. Peristiwa apapun di tahun politik biasanya akan menjadi tinggi tensinya.

“Dukungan segenap elemen bangsa sangat penting guna menjaga suasana tetap adem. Ini tahun politik, jangan sampai insiden Mako Brimob juga dikait-kaitkan dengan politik yang bisa makin tinggi tensinya," tandas dia.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya