Cerita Bripka Sugianto dalam Operasi Pembebasan Sandera Teroris Mako Brimob

Bripka Sugianto disambut dua anaknya setelah ia bertugas dalam operasi pembebasan sandera narapidana teroris di Mako Brimob.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mei 2018, 11:51 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2018, 11:51 WIB
Bripka Sugianto
Bripka Sugianto ikut dalam operasi pembebasan sandera narapidana teroris Mako Brimob. (Merdeka.com/Ahda Bayhaqi)

Liputan6.com, Jakarta - Rasa syukur terpancar dari wajah Bripka Sugianto. Anggota K-9 Korps Sabhara itu disambut dua anaknya di kompleks rumah dinas, Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Putrinya yang besar tampak menggendong adiknya yang masih balita. Sang anak sudah lama menunggu kepulangan ayahnya yang bertugas dalam operasi pembebasan sandera di rutan cabang Salemba, Mako Brimob, Depok.

Bripka Sugianto menunaikan tugasnya selama dua hari. Rasa lelahnya hilang saat ia bertemu dengan sang buah hati.

Wajahnya semringah. Dari tangan sang bocah yang masih kecil, Bripka Sugianto menerima suapan bakwan sisa sarapannya.

"Alhamdulillah bapak bisa pulang," ucapnya kepada sang anak, Kamis (10/5/2018).

Sugianto tak bercerita banyak dalam operasi tersebut. Kepada awak media, dia hanya meyakinkan pembebasan sandera di Mako Brimob berjalan lancar.

"Selamat semua, menyerahkan diri dengan selamat," ucap dia.

 

Wajah Haru sang Anak

Napi Teroris Mako Brimob Dipindahkan ke Nusakambangan
Kendaraan polisi mengawal iringan bus berisi narapidana teroris dari Rutan Cabang Salemba Mako Brimob di kawasan Kelapa Dua, Depok, Kamis (10/5). Imbas kerusuhan, sebanyak 155 napi terorisme dipindahkan ke Nusakambangan, Cilacap (Merdeka.com/Arie Basuki)

Satu hal yang bisa dia ungkapkan, yaitu tentang sukacitanya saat ia bisa kembali ke rumah. Di sisi lain, sang anak yang besar juga menunjukkan wajah haru sambil memegangi seragam sang ayah yang masih dikenakan.

"Alhamdulillah saya sudah bisa bertemu keluarga kembali," ujar Sugianto.

Kepolisian menyelesaikan operasi penanggulangan dan pembebasan sandera di Mako Brimob. Sebanyak 155 napiter menguasai Rutan Mako Brimob sejak kericuhan pecah, Selasa, 8 Mei 2018 sore. Lima anggota Polri dan 1 napi teroris meninggal dunia.

Napi teroris itu kini menyerahkan diri tanpa syarat. Mereka selanjutnya dibawa ke Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya