Liputan6.com, Sleman - Letusan freatik Gunung Merapi kembali terjadi Selasa dini hari pukul 01.47 WIB. Letusan terjadi pascakenaikan status aktivitas Gunung Merapi menjadi waspada pada Senin 21 Mei 2018.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida mengatakan, erupsi freatik susulan tersebut dengan tinggi kolom asap 3.500 meter condong ke barat durasi 3 menit.
"Erupsi susulan tersebut juga disertai dengan suara gemuruh yang cukup keras," kata dia seperti dilansir Antara.
Advertisement
Ia mengatakan, guna mencegah hal yang tidak diinginkan, pihaknya mengeluarkan lima rekomendasi bagi masyarakat kawasan lereng Gunung Merapi.
"Rekomendasi tersebut meliputi kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana," kata Hanik.
Radius 3 Km dari Puncak Dikosongkan
Kemudian radius tiga kilometer dari puncak Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk. Masyarakat yang tinggal di KRB III mohon meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi.
"Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," katanya.
Ia meminta masyarakat agar tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement